Senin 18 Dec 2017 04:30 WIB

Hati Wanita Surga, tak Ada Rasa Dendam dan Dengki

Rep: Mgrol97/ Red: Agus Yulianto
Anak dan ibunya membaca Alquran (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Anak dan ibunya membaca Alquran (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi penghuni surga, tak ada lagi rasa dendam dan dengki. Hilangnya rasa dengki merupakan perkara yang sangat penting. Mengingat misalnya, api cemburu tak akan menggelora di hati wanita beriman yang masuk surga bersama suaminya, meskipun tahu bahwa suaminya itu bermesraan dengan bidadari surga.

Allah SWT menanamkan kecintaan yang teramat indah dan mendalam di lubuk hati kaum wanita terhadap suaminya yang beriman, dimana dijanjikan kenikmatan oleh Allah SWT. Kenikmatan yang tak pernah terlintas dalam sanubari manusia, sebagaimana disabdakan Nabi SAW.

Dikutip dari Ensiklopdeia Alquran bahwa Imam Ali bin Abi Thalib ra mengatakan dirinya pernah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai tafsir firman Allah SWT berikut ini:

(ingatlah) pada hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahanam dalam keadaan dahaga. Mereka tidak berhak mendapat syafaat kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah.” (QS. Maryam: 85-87).

Imam Ali bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah! Benarkah utussan itu  tak lain hanyalah kafilah?”

Nabi SAW menjawab, “Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya! Ketika bangkit dari kubur, mereka dijemput dengan unta putih bersayap dan berpelanakan emas, tali sepatunya adalah cahaya yang bersinar laksana kilat dan satu kali langkahnya sejauh mata memandang.”

Dalam jawabannya, beliau mengisahkan bahwa setibanya di pintu surga, mereka melihat sebuah lingkaran (gelang-gelang) yang terbuat dari permata merah di atas lempengan-lempengan emas, dan sebuah pohon menjulang di atas pintu surga yang akarnya mengalirkan dua mata air. Jika mereka minum dari salah satu mata air tersebut, di wajahnya terpancar kesenangan hidup yang penuh kenikmatan, jika mereka berwudhu dari mata air lainnya, rambut mereka selalu rapi.

Kemudian mereka mengetukkan gelang-gelang emas ke lempengan emas tersebut. Mendengar ketukan itu,setiap bidadari tahu bahwa suaminya sudah datang. Maka sampailah berita kepada setiap bidadari bahwa suaminya telah tiba. Bidadari tersebut bersegera menjumpai suaminya dengan mengutus pelayannya.

Maka pelayan itu membukakan pintu dan berkata, “Aku adalah pelayanmu yang siap melaksanakan titahmu.” Pria surga itu lalu mengikuti pelayan tersebut hingga berjumpa dengan istrinya. Begitu suaminya tiba, si istri segera menghambur dan memeluk suaminya sembari berkata, “Kau kekasihku dan aku kekasihmu. Akulah perempuan yanng selalu rida dan tidak marah selamanya. Akulah perempuan yang selalu berlemah lembut dan tidak akan pernah celaka. Akulah perempuan yang senantiasa hidup bersamamu dan tidak akan berpisah denganmu selamanya.”

Dalam buku tersebut disebutkan Miqdam ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Pria ahli surga diciptakan berdasarkan ukuran Adam,berwajah seperti Yusuf (dalam ketampanan dan kesempurnaan), dan berhati seperti Ayyub (dalam ketulusan, kejujuran, dan kesucian).”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement