REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Aliansi Masyarakat Muslim dan Melayu di Kalbar mengecam dukungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengakui Kota Jerusalem sebagai ibu kota negara Israel.
"Kita mengecam keras pernyataan dan dukungan Presiden AS tersbebut. Kecaman itu sangat beralasan karena tanah dan Jerusalem tersebut adalah daerah atau milik orang Muslim. Bentuk kecaman kita adalah telah menggelar aksi dan menyampaikan aspirasi ke pemerintah daerah," ujar Koordinator Lapangan Aksi, Nandar Rizki di Pontianak, Ahad.
Dikatakannya, barang siapa yang mengakui Jerusalem atau mendukung sebagai ibu kota Israel maka umat Islam akan berjuang.
"Kita minta juga ke pemerintah menyampaikan apsirasi kami kepada pemerintah pusat bahwa masyarakat Muslim di Kalbar siap untuk mendukung upaya pemerintah pusat untuk mencari solusi terhadap persoalan tersebut," jelas dia.
Dalam aksi yang digelar, organisasi Islam dan Melayu menggalang kebersamaan dan menyuarakan perjuangan Palestina dari penindasan dan ketidakadilan.
Organisasi Melayu yang andil dalam aksi di antaranya Persatuan Orang Melayu (POM) baik pengurus pusat dan beberapa daerah di Kalbar.