REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon gubernur (Cagub) Jabar, Deddy Mizwar menilai pencabutan dukungan Golkar terhadap cagub Ridwan Kamil (Emil) sebagai dinamika politik luar biasa yang terjadi di Jabar. Hal ini, menunjukkan banyak variabel dan kemungkinan yang bisa terjadi ke depan dalam pelaksanaan Pilgub Jabar ini.
"Golkar kan 17 kursi, sebenarnya kalau gabung dengan Hanura bisa dapat tiket di Pilgub Jabar," ujar Deddy Mizwar yang akrab disapa Demiz, Selasa (19/12).
Menurut Demiz, dinamika politik yang terjadi di Pilgub Jabar, ini bisa saja terkait dengan dinamika Pileg dan Pilpres. Karena Jabar ini pemilih terbanyak. "Ini yang harus kita amati. Bisa saja, sesuatu yang punya tiket besar jadi jomblo lagi. Atau, bisa juga sesuatu yang belum muncul, jadi calon," katanya.
Demiz mencontohkan, Sudrajat sebelumnya tak disebut tapi tiba-tiba muncul setelah dicalonkan Partai Gerindra. Saat ini, baru tiga nama yang muncul di Pilgub Jabar. Ini salah satu framenya.
"Enggak tahu nanti ada calon lain atau enggak. Tapi, kalau lihat begini minimal ada tiga pasang. Bisa jadi, empat pasang juga. Ya, kemungkinan bisa terjadi tiga sampai empat pasang," katanya.