Rabu 20 Dec 2017 11:46 WIB

Ciayumajakuning Masuki Puncak Musim Hujan

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Hujan lebat (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hujan lebat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofsika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka menyatakan, Wilayah Cirebon,Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) saat ini sudah memasukipuncak musim hujan. Masyarakat pun diimbau mewaspadai berbagai hal.

 

"Puncak musim hujan diprakirakan hingga Februari 2018 mendatang," ujar Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Izyn, kepada Republika.co.id, Rabu (20/12).

 

Pria yang akrab disapa Faiz itu menyebutkan, pada puncak musim hujan, diprakirakan curah hujan lebih dari 300 milimeter per bulan. Selama puncak musim hujan pun, potensi hujan lebat akan meningkat.

 

"Saat hujan lebat, curah hujannya bisa diatas 50 milimeter per hari," kata Faiz.

 

Menghadapi puncak musim hujan itu, Faiz mengimbau agar masyarakat waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai angin kencang. Menurutnya, angin kencang bisa menyebabkan pohon maupun papan reklame/baliho tumbang/roboh.

 

"Dan jangan berlindungdi bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir," kata Faiz.

 

Faiz menambahkan, hal lain yang juga harus diwaspadai adalah potensi genangan banjir maupun longsor. Kewaspadaan genangan banjir itu terutama bagi warga yang tinggal di dataran rendah. Sedangkan kewaspadaan longsor terutama bagi warga yang tinggaldi perbukitan, lereng-lereng dan pegunungan.

 

Bagi nelayan, Faizpun meminta mereka mewaspadai peningkatan ketinggian gelombang laut hinggamelebihi 2.5 meter. Karenanya, khusus bagi nelayan tradisional yang menggunakan kapal kecil, diimbau untuk menunda pelayaran hingga gelombang tinggi mereda.

 

Sementara itu,menghadapi musim hujan kali ini, BPBD Indramayu bersama instansi terkait lainnya sudah melakukan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Selain menyiapkan sumber daya manusia, BPBD juga memastikan persediaan logistik dalam kondisi aman.

 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana menjelaskan, penetapan siagabencana telah dimulai sejak 1 November 2017 hingga Mei 2018 mendatang.Kesiapsiagaan bencana itu terutama untuk banjir yang disebabkan oleh jebolnya tanggul di aliran Sungai Cimanuk. Titik rawan longsor tersebar di 12 kecamatan di sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) Cimanuk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement