REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan tidak ingin tergesa-gesa menanggapi isu yang beredar mengenai dirinya sebagai kandidat terkuat untuk dicalonkan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. Menurutnya, saat ini kondisi politik di Jabar memungkinkan berbagai partai untuk merubah arah dukungan dan membuat koalisi, demikian siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu. (20/12).
"Arah konstelasi politik di Jabar hari ini tidak ada satupun pasangan calon yang sudah ditetapkan. Semua masih sangat cair dan dalam kondisi yang terbuka," kata Dedi.
Bupati Purwakarta menambahkan bahwa dirinya tidak ingin memecah konsentrasi pikiran di saat masa transisi pergantian kepemimpinan Golkar ini. Sebab perlu berbagai pertimbangan untuk memikirkan kepentingan masyarakat Jabar ke depan.
"Kondisi partai pada masa yang transisi, untuk itu tidak boleh kita tergesa-gesa dalam melakukan keputusan. Semuanya harus didasari pada keputusan bersama. Sebab ini menyangkut 46 juta warga di Jabar," kata Dedi.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar mencabut dukungannya kepada Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2018. Pencabutan dukungan itu tertuang dalam surat DPP Golkar nomor R-552/GOLKAR/XII/2017 yang ditandatangani Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Idrus Marham pada Ahad (17/12).