REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu bagian bangunan SMP Negeri 32 Jakarta Barat (Jakbar) roboh pada Kamis (21/12) siang. Bangunan tersebut ternyata adalah cagar budaya yang telah dibangun sekitar tahun 1800-an.

Berdasarkan keterangan salah satu guru SMP Negeri 32 Jakbar, Silaban, sebelumnya tidak ada tanda-tanda bangunan akan roboh. Angin dan udara pada saat bangunan tiba-tiba ambruk terbilang normal. Menurutnya, bangunan tersebut roboh karena di makan usia.

"Anginnya tidak kencang, enggak ada tanda apa-apa langsung roboh," ujar Silaban, ketika ditemui di lokasi, Jumat (22/12).

Robohnya bangunan tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 12.45 WIB. Akibat robohnya bangunan tersebut, dua karyawan dan guru SMPN 32 Jakarta Barat terluka. Silaban mengatakan, keduanya langsung dibawa ke rumah sakit.

"Yang satu dibawa ke RS Tarakan, lalu dibawa ke RS Royal Taruma. Yang satu lagi dibawa ke RS Sumber Waras. Yang di RS Sumber Waras alhamdulillah sudah pulang karena lukanya hanya lebam," kata Silaban.

Bangunan menimpa gang di samping kiri sekolah. Satu mobil milik warga ikut tertimpa puing bangunan dan rusak parah. Saat ini, mobil tersebut belum bisa keluar karena terhalang puing yang runtuh.

Bangunan yang roboh tersebut biasanya dijadikan tempat shslat, kegiatan pertemuan orang tua murid, atau kegiatan pertemuan lain sehingga tidak selalu digunakan. Beruntung pada saat bangunan roboh, tidak banyak korban yang terluka.