REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Imam Komunitas Muslim Medellin Ahmed Dasuki, umat Islam sangat menghormati dan bertoleransi terhadap ma syarakat dan budaya Kolombia. Ini berarti bahwa meskipun tidak mengambil bagian dalam tradisi Kristen di Kolombia, mereka tidak ingin mengubah perilaku mayoritas penduduk non-Muslim.
Mereka juga tidak ingin meyakinkan mereka untuk memeluk Islam. Sebagai gantinya, orang harus menemukan jalan mereka sendiri menuju Islam.
"Jika Anda ingin menjadi mualaf, itu bagus. Jika Anda tidak mau, itu juga baik.Masjid terbuka untuk siapa saja yang bisa datang kapan saja dan sesering dia mau.Kita hanya bisa mengajarkan tradisi Muslim kepada orang-orang yang datang untuk belajar Islam.
"
Islam didasarkan pada konsep dialog dan koeksistensi yang berarti, misalnya, bahwa meski konsumsi alkohol dilarang keras, umat Islam seharusnya tidak ber usa ha untuk mencegah orang lain memi num nya. Islam, dia menjelaskan, sangat meng hormati kerabat monoteisnya, Kristen dan Yahudi. Keduanya aktif dalam sosialisasi di Kolombia.