REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Afrika Barat. Wilayah yang terletak di bagian barat benua hitam Afrika itu identik dengan kemiskinan dan keterbelakangan. Kawasan Afrika Barat yang memiliki luas sekitar 5 juta kilometer persegi terbagi dalam 16 negara, yakni Benin, Burkina Faso, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea Bissau, Liberia, Mali, Niger, Nigeria, Pantai Gading, Senegal, Sierra Leone, Togo, Mauritania, dan Cape Verde.
Secara geografis, wilayah Afrika Barat berbatasan dengan Samudra Atlantik di sebelah barat dan selatan, Gurun Sahara di utara, dan Gunung Kamerun hingga Danau Chad di timur. Pada abad pertengahan, Afrika Barat merupakan salah satu wilayah yang makmur dan maju—berbeda dengan kondisi saat ini. Di kawasan itu, peradaban Islam sempat mencapai puncak kejayaannya.
Tak heran sejarah negara-negara di Afrika Barat didominasi oleh kisah-kisah kejayaan Islam. Prof A Rahman I Doi dalam tulisannya bertajuk Spread Islam in West Africa, memaparkan tentang pencapaian peradaban Islam di wilayah sub-Sahara itu.
Menurut Prof Rahman, kejayaan peradaban Islam di Afrika Barat telah dibuktikan para geografer dan sejarawan Muslim dengan sejumlah bukti dan fakta sejarah. Sejumlah ilmuwan dan sejarawan Muslim, seperti Al-Khwarzimi, Ibnu Munabbah, Al-Masudi, Al-Bakri, Abul Fida, Yaqut, Ibnu Batutah, Ibnu Khaldun, Ibnu Fadlallah al-’Umari, Mahmud al-Kati, Ibnu al Mukhtar, dan Abd al-Rahman al-Sa’di adalah saksi mata yang sempat menyaksikan dan mencatat era keemasan peradaban Islam di wilayah itu.
Sejak kapan Islam masuk ke Afrika Barat? Prof Rahman menuturkan, Islam mencapai wilayah Savannah pada abad ke-8 M. Ajaran Islam mulai diterima oleh Dinasti Dyaogo dari Kerajaan Tekur pada awal 850 M,” ungkap guru besar pada berbagai universitas di Afrika itu.
Margari Hill, sejarawan dari Stanford University, dalam tulisannya The Spread Islam in West Africa, mengungkapkan, Islam menyebar di Afrika Barat secara bertahap dan kompleks. Islam hadir di wilayah Afrika Barat (Senegal, Gambia, Guinea, Burkina Faso, Niger, Mali, dan Nigeria) pada abad ke-8,’’ tuturnya.
Menurut Prof Rahman, Dinasti Dya’ogo merupakan orang Negro pertama yang menerima Islam di Afrika Barat. Karenanya, para sejarawan Muslim menyebut wilayah Kerajaan Tekur dengan julukan Bilad al-Tekur atau Tanah Muslim Hitam”.
Ajaran Islam, menurut Prof Rahman mengutip catatan Ibnu Munabbah yang bertarikh 738 M dan Al-Masudi pada 947—masuk dan berkembang di wilayah Afrika Barat melalui jalur perdagangan. Setelah memeluk Islam, penguasa Tekur pertama yang menjadi Muslim benama War-Jabi mulai menerapkan syariat Islam.
Undang-undang kerajaan itu diubah sesuai dengan syariat. Tak heran kemudian Islam memberi dampak yang begitu hebat bagi penduduk negeri itu.