REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) terus berusaha menjual hak siar pertandingan uji coba kejuaraan empat tahunan tersebut. Test event akan dipusatkan di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, 8-18 Februari 2018.
Direktur Penyiaran INASGOC Linda Wahyudi mengatakan, ada sembilan cabang olahraga yang akan menggelar test event, namun yang ditawarkan ke calon pemegang hak siar hanya empat cabang olahraga sesuai dengan tingkat ketertarikan masyarakat.
"Yang kami tawarkan adalah sepak bola, bola voli, bola basket 5X5 dan martial art (tinju/pencak silat/taekwondo). Ini adalah cabang yang paling diminati oleh masyarakat. Tapi hingga saat ini belum ada yang beli," katanya di sela pertemuan dengan media di Gedung Serbaguna Senayan, Rabu (27/12).
Pertandingan uji coba yang diwajibkan oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA) sebenarnya ada 10 cabang olahraga. Namun, satu cabang olahraga menggelar terlebih dahulu yaitu bulu tangkis. Pertandingannya digelar di Istora Senayan Jakarta akhir Januari 2018.
Menurut dia, saat ini pihaknya terus berusaha menawarkan hak siar ke beberapa televisi terutama di Indonesia yang salah satunya adalah Emtek Group yang menaungi SCTV dan Indosiar. Test event bakal dipegang penuh oleh INASGOC.
Saat ditanya kenapa atletik tidak dijual hak siarnya, wanita kenyang pengalaman terkait dengan penyiaran ini mengatakan, butuh anggaran yang besar meski cabang ini cukup menarik.
"Untuk atletik kami nilai cukup berat. Butuh kamera sekitar 43. Sewannya besar banget. Jumlah kamera segitu sudah bisa untuk tiga sampai empat cabang," katanya menambahkan.
Dengan sisa waktu yang ada, Linda berharap hak siar test Asian Games 2018 bisa terealisasi. Apalagi dana yang disiapkan untuk ujicoba terutama dari sisi penyiaran tidak besar.
"Kami punya anggaran cuma Rp 9 miliar. Semoga bisa keluar," kata Linda diiringi senyum.