REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero, Edi Sukmoro menyebut, jalur kereta api di selatan Jawa Barat masuk dalam wilayah rawan longsor, sehingga pengawasanya perlu ditingkatkan.
"Yang kita waspadai itu curah hujan yang tinggi, utamanya di jalur selatan. Jalur selatan ini memang rentan, alamnya sedikit harus butuh perhatian," ujar Edi saat meninjau lokasi longsoran di dekat Stasiun Warung Bandrek, Garut, Jabar Rabu (27/12).
Edi mengatakan, terdapat 11 titik longsoran yang terjadi di kilometer 231, 232, 233, dan 234 pada beberapa waktu lalu. Kemudian yang terbaru, terjadi di kilometer 227 atau dekat dengan Stasiun Warung Bandrek.
Saat ini, untuk 11 titik longsoran sudah ditangani petugas, sementara longsoran di kilometer 227 tengah dalam upaya perbaikan. Meski begitu, ia menyebut longsoran tersebut tidak akan menganggu perjalanan kereta.
"Saya memastikan masalah ini ditangani dengan benar dan cepat sehingga arus jalur selatan ini tidak terganggu," katanya.
Sementara untuk mengantisipasi potensi terjadi longsoran, PT KAI menerjunkan petugas penilik jalan yang ditempatkan di titik-titik rawan.
"Petugas ini untuk menjaga apa saja yang kira-kira harus langsung ditangani agar perjalanan tidak terganggu," katanya.