REPUBLIKA.CO.ID, Jepara -- Menteri Riset, Teknogi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengadakan kunjungan ke Marine Science Techno Park (MSTP) Universitas Diponegoro, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (29/12). Dalam kunjungannya, Nasir berharap MSTP tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan semaksimal mungkin.
"Harapannya MSTP ini betul-betul bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Ini adalah pusat riset yang dikembangkan oleh Universitas Diponegoro, yang harapan kami riset-riset bidang perikanan dan kelautannya bisa dijadikan nilai komersial. Nah, nilai komersial ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat contoh tadi dikembangkan di hatchary di bidang udang panami. Di mana mereka bisa ngembangkan lebih baik," kata Nasir, seusai melakukan survey di beberapa laboratorium MSTP, Jumat (29/12).
Benur-benur dari udang panami tadi, diharapkan bisa dijual ke masyarakat untuk kemudian dibudidayakan sendiri oleh mereka. Pada akhirnya, Nasir berharap masyarakat bisa mendapatkan nilai tambah yang baik dari hasil usaha tersebut.
Untuk menghasilkan MSTP yang mumpuni, Nasir mengatakan pihaknya bersedia menyediakan kebutuhan yang diperlukan. Ia ingin, MSTP Undip bisa benar-benar berfungsi dengan baik, tidak hanya keperluan riset dan pengetahuan tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat.
"Laboratorium bisa kami siapkan, semua kami bantu di sini," tutur Nasir.
Nasir pun optimistis, ke depannya MSTP ini bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Hal ini karena fasilitas dan peneliti yang ada di dalamnya ia nilai sangat baik dan mendukung untuk pengembangan. Ia berharap tahun 2018 MSTP ini sudah bisa menghasilkan.
Sampai saat ini, Kementrian Ristekdikti mengelola langsung sembilan STP di seluruh Indonesia. Beberapa STP yang sudah menghasilkan antara lain adalah di Solo yaitu dalam bidang elektronik. Selain itu, ada pula di Sumbawa dan Papua yang saat ini masih dalam proses pengembangan.