Ahad 31 Dec 2017 09:31 WIB

Pemprov Jabar Bebaskan Lahan 1,7 Km untuk Jalan Non Tol BIJB

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja menyelesaikan proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), di Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (9/11). Proyek infrastruktur ini rencananya menghubungkan eksisting jalan tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang-Cileunyi dengan tol Cikopo-Palimanan dan tol Palimanan-Kanci serta mendukung akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan tol tersebut akan bisa dioperasikan secara menyeluruh pada tahun 2019.
Foto: Novrian Arbi/Antara
Pekerja menyelesaikan proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), di Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (9/11). Proyek infrastruktur ini rencananya menghubungkan eksisting jalan tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang-Cileunyi dengan tol Cikopo-Palimanan dan tol Palimanan-Kanci serta mendukung akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan tol tersebut akan bisa dioperasikan secara menyeluruh pada tahun 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terus berupaya melengkapi fasilitas, sarana, pra-sarana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Ini dilakukan dalam rangka memaksimalkan fungsi bandara seluas 1.800 hektar tersebut.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, salah satu yang tengah digenjot saat ini yaitu penyelesaian pembangunan jalan tol dan non-tol ke arah BIJB Kertajati Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang akan bersambung pembangunanmya di 2018 mendatang. Pemerintah Provinsi Jabar, Aher mengatakan, memiliki kewajiban untuk membebaskan lahan guna pembangunan infrastruktur BIJB tersebut. "BIJB membutuhkan lahan sekitar 1,7 Km untuk dibebaskan sebagai jalur non-tol," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher, akhir pekan lalu.

Aher mengatakan, untuk jalan tol, yang akan terintegrasi dengan interchange jalan tol Cipali, memakan lahan kurang lebih tiga kilometer. Ini, merupakan penyempurnaan pembebasahan lahan untuk jalan non-tol BIJB Kertajati ditambah dengan jalan tol yang merupakan akses dari Cipali menuju ke bandara.

Untuk pembebasan lahan, dia mengatakan, sudah ditargetkan selesai pada 2017 via APBD Provinsi Jawa Barat. Sementara ke depan, anggaran untuk pembangunan jalur akses tersebut, akan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Sementara menurut Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra, pertemuan antara jalan tol dan non-tol lokasinya akan berdekatan dengan terminal bandara. Ia berharap, dengan adanya peninjauan langsung oleh Gubernur, maka proses pembebasan lahan dan pengadaan konstruksi pembangunannya bisa diselesaikan sebelum pengoperasian BIJB. "Mudah-mudahan setelah ditinjau oleh Pak Gubernur proses pengadaan lahan termasuk konstruksinya bisa selesai sebelum pengoperasian bandara ini," kata Virda.

Virda mengatakan, progres pembangunan BIJB hingga Sabtu (30/12) mencapai 82 persen. Bahkan sudah menjalin komunikasi dengan AP II perihal kerja sama pengoperasian bandara tersebut. "Sampai saat ini pembangunannya sudah 82 persen dan soft launching akan dilakukan pada April 2018," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement