Senin 01 Jan 2018 00:14 WIB

Jelang Pergantian Tahun, Jokowi Sapa Masyarakat Yogya

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (kiri) mengasuh cucunya, Jan Ethes Sri Narendra sambil menyapa warga di depan gerbang Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Minggu sore (31/12). Presiden menunggu momen pergantian tahun dengan mengajak warga masuk ke istana dan menikmati kuliner tradisional.
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo
Presiden Joko Widodo (kiri) mengasuh cucunya, Jan Ethes Sri Narendra sambil menyapa warga di depan gerbang Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Minggu sore (31/12). Presiden menunggu momen pergantian tahun dengan mengajak warga masuk ke istana dan menikmati kuliner tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjalan kaki menyapa masyarakat dan wisatawan Yogyakarta yang tengah berkumpul di sepanjang Jalan Malioboro pada Ahad (31/12) malam.

Presiden yang mengenakan kaos biru turut serta mengajak putranya Kaesang Pangarep saat menyapa warga. Jokowi menemui masyarakat sekitar pukul 22:45 WIB.

Besi pembatas yang telah disiapkan sebelumnya pun berdiri mulai dari depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung hingga titik nol kilometer. Masyarakat memang terlihat memadati sepanjang Jalan Malioboro untuk menyambut pergantian malam tahun baru.

Saat Jokowi menyapa, masyarakat pun antusias menyambut Presiden. Jokowi kembali menyalami warga dan juga menyempatkan berbincang sebentar dengan para warga.

Namun, Presiden hanya berjalan kaki dari Istana Kepresidenan hingga titik nol kilometer dan selanjutnya kembali pulang ke Gedung Agung pada pukul 23:15 WIB.

Ada yang unik saat Presiden Jokowi dan putranya, Kaesang ikut menyapa warga. Masyarakat berebut menyapa Jokowi dan juga Kaesang. Namun, tak sedikit pula yang salah menyapa Kaesang dengan panggilan sang kakak, Gibran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement