Selasa 02 Jan 2018 18:05 WIB

Direksi Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Dilantik

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Pelantikan direksi Madrasah Mu'allimaat Yogyakarta.
Foto: Neni Ridarineni.
Pelantikan direksi Madrasah Mu'allimaat Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA  -- Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini melantik jajaran direksi Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, di Aula Madrasah Mu’allimaat, Selasa (2/1). Agustyani Ernawati kembali menjabat sebagai direktur untuk periode 2018-2021.

Dalam sambutannya, Noordjannah Djohantini berharap Madrasah Mu’allimiin Mu’allimmaat hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kepentingan memperkokoh dan memperkuat sistem pendidikan Muhammadiyah.

‘’Bagaimana ruh awal pendirian madrasah yang menjadi  pendidikan modern Islam yang berkemajuan harus ditanamkan kepada seluruh pimpinan dan  anak didik Madrasah Mu’allimat dan Mu’allimiin,’’ ujarnya.

Ia juga menegaskan dalam milad satu abad pada tahun ini, hendaknya dimafaatkan sebaik-baiknya untuk memperkokoh memperkuat semangat sistem pendidikan Muhammadiyah melalui dua madrasah (Mu’allimaat dan Mu’allimiin).

“Usia satu abad haru dijadikan pekerjaan rumah (PR) madrasah ini dan kalau perlu mengundang Presiden RI. Supaya nanti madrasah selain ikhtiar dari dalam juga ikhtiar promosi dari luar, karena hadirnya madrasah ini sudah satu abad,’’ kata Noordjannah.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Madrasah Mu’allimiin dan Mu’allimaat Muhammadiyah, Agung Danarto, pada kesempatan sama, mengatakan dalam dua tahun terakhir ini BPH Madrasah Mu’allimiin Mu’allimaat Muhammadiyah berusaha mensistematisasi semua hal, baik kurikulum tata, ajar muatan, lokal, maupun sistem di madrasah.

“Sehingga nantinya apabila di daerah ada yang akan mendirikan pesantren, tinggal di copy paste,” ujar Agung, yang juga ketua PP Muhammadiyah ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement