REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Everton menunjukkan minat memboyong penyerang AC Milan Andre Silva. Namun, Rossoneri dilaporkan tidak akan melepas penyerang asal Portugal tersebut dengan harga kurang dari 38 juta euro (setara Rp 617 miliar) atau sama dengan biaya yang dikeluarkan Milan untuk sang pemain.
Milan mendatangkan Silva dari FC Porto pada musim panas lalu. Namun, Silva gagal membuktikan kualitasnya sepadan dengan harga tersebut. Bahkan, Silva masih kalah dari penyerang muda Milan, Patrick Cutrone, dalam urusan mencetak gol.
Cutrone sudah mencetak sembilan gol untuk Rossoneri di tiga kompetisi berbeda, yaitu Coppa Italia, Serie A, dan Liga Europa. Silva menyumbangkan delapan gol untuk Milan musim ini. Semua gol tersebut hanya tercipta di satu kompetisi, yakni Liga Europa.
“Meskipun ia menunjukkan produktivitas di kompetisi Eropa, waktu Silva di Milan bisa segera berakhir, terutama jika Rossoneri benar-benar tidak dapat membiayai kembali utang mereka,” tulis Calciomercato, dilansir Selasa (2/1).
Rossoneri bisa melepas Silva demi pertimbangan Financial Fair Play. Pada awal Desember lalu, UEFA telah menolak proposal voluntary agrement yang diajukan Milan. Proposal itu merupakan langkah mereka untuk menghindari FFP pada akhir musim 2017/2018.
Dalam proposal tersebut il Diavollo Rosso meminta waktu selama empat tahun untuk menyeimbangkan neraca keuangan. Langkah serupa sebelumnya pernah ditempuh oleh AS Roma. Namun, niat Milan kandas lantaran UEFA menolak permohonan mereka karena ragu dengan pemilik baru Milan.
“Kedua hal tersebut (utang dan Financial Fair Play) cenderung memaksa Milan untuk mempertimbangkan kembali situasi mereka saat ini dan menjual seorang pemain,” tulis Calciomercato.
Agen Silva, Jorge Mendes, dilaporkan akan mendatangi Milan beberapa hari mendatang untuk membahas masa depan kliennya. Petinggi the Toffees menganggap eks bomber FC Porto itu sebagai pengganti tepat Romelu Lukaku di lini gedor mereka.