REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur menyiapkan dana sebesar Rp 900 milliar lebih untuk perbaikan jalan di Jatim selama 2018. Artinya, anggaran tahun ini jumlahnya sedikit berkurang dibanding tahun sebelumnya yang memakan biaya hingga Rp 1,094 trilliun.
Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Gatot Sulistyo Hadi mengungkapkan, pengurangan anggaran tersebut karena tahun ini tidak perlu pengadaan alat berat. Artinya, dana yang disediakan semuanya difokuskan untuk perbaikan jalan di Jatim
"Dana itu semua digunakan untuk perbaikan jalan semua. Tidak ada pengadaan alat berat pada tahun ini, alat sudah cukup. Kami kosentrsikan pada jalan," kata Gatot saat ditemui di kantornya, Jalan Gayung Kebonsari Nomor 167, Gayungan, Surabaya, Rabu (3/1).
Gatot juga menambahkan, proyek penanganan jalan provinsi tahun ini adalah melanjutkan program yang sudah ada. Gatot mencatat, setidaknya ada sepanjang 72 kilometer jalan provinsi yang akan dilakukan peningkatan kualitas. Sedangkan 135 kilometer lainnya dilakukan pelapisan ulang atau pengaspalan lagi.
"Lainya dilakukan pemeliharaan rutin. Target program masih seperti tahun kemarin, selalu menyambung apa yang telah dilakukan pada 2017," ujar Gatot.
Gatot menjelaskan, jalan provinsi memiliki panjang 1421 kilometer. Dari total jalan itu, pemantapan jalan sudah mencapai 80 persen lebih. Meski begitu, Gatot tetap mengimbau agar para pengguna jalan tetap berhati-hati mengingat jalan tidak sempurna secara keseluruhan.
"Kami harap tetap hati-hati karena tidak sempurna sekali baik jalan nasional, maupun provinsi, maupun kabupaten. Apalagi ini musim hujan. Kita taati rambu demi keselamatan kita juga," kata Gatot.
Gatot menjelaskan, Bina Marga Provinsi Jatim mempunyai tim yang siap sewaktu-waktu memperbaiki jalan tidak hanya saat musim hujan saja. Artinya, setiap ada laporan masuk terkait keberadaan jalan rusak, tim tersebut akan segera membenahinya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jayim, Hammy Wahjunianto membenarkan untuk anggaran pemeliharaan jalan di Provinsi tahun 2018 mengalami penurunan menjadi Rp 900 Miliar. Hammy juga mengaku kecewa lantaran tidak adanya anggaran proyek jalan lanjutan JLS (jalur lintas selatan) di APBD Jatim.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement