Rabu 03 Jan 2018 14:34 WIB

AS Tolak Perundingan dengan Korut

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Korsel dan Korut
Korsel dan Korut

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Utusan AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley, menolak usulan perundingan antara Korea Utara dan Selatan. Ia mengatakan AS tidak akan melakukan pembicaraan dengan serius jika Pyongyang tidak menghentikan program senjata nuklirnya.

Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri AS juga  membantah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah berhasil membuat kesepakatan antara Korea Selatan dan AS. "Kami tidak akan melakukan pembicaraan dengan serius jika mereka tidak melakukan sesuatu untuk melarang semua senjata nuklir di Korea Utara," kata Halley, seperti dilansir the Guardian, Rabu (3/1).

Ia mengatakan, Korea Utara merupakan rezim yang sangat sembrono sehingga AS berpikir tidak perlu diadakannya solusi yang bersifat sementara.

"Kami pikir kami harus menghentikan senjata nuklir mereka, dan mereka perlu menghentikannya sekarang. Jadi Korea Utara dapat berbicara dengan siapapun yang mereka inginkan namun AS tidak akan mengetahuinya sampai mereka setuju untuk melarang senjata nuklir yang dimiliki," katanya.

Menurut Haley ada laporan bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan peluncuran uji rudal baru dalam beberapa hari mendatang. Ia mengancam akan melakukan tindakan yang lebih ketat terhadap rezim tersebut jika Korut terus melakukan uji coba.

Pernyataan Haley ini sangat berbeda dengan kemauan pemerintah Seoul yang ingin mengadakan pembicaraan dengan Korea Utara kapanpun, dimanapun serta dalam bentuk apapun.

Baca juga, Korut Siap Berperang dengan Amerika Serika.

Menteri Unifikasi Korea Selatan, Cho Myoung-gyon, mengusulkan untuk mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan Korea Utara pekan depan di desa perbatasan Panmunjom, tempat kedua negara terakhir mengadakan kontak dua tahun lalu.

Radio pemerintah Korea Utara melaporkan pada Rabu bahwa sebuah jalur komunikasi antar-Korea akan dibuka kembali di desa pada jam tiga siang waktu Pyongyang.

"Kami berharap Korea Selatan dan Utara bisa saling berhadapan dan mendiskusikan partisipasi delegasi Korea Utara di Olimpiade Pyeongchang, serta isu-isu lain yang menjadi kepentingan bersama untuk memperbaiki hubungan antar Korea," kata Cho kepada wartawan di Seoul seperti yang dilaporkan kantor berita Yonhap.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement