REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Diskominfo Kota Solo akan meningkatkan keamanan situs resmi dan sistem pelayanan publik berbasis daring. Baik yang berada di tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga sistem pelayanan daring Kecamatan dan Kelurahan. Hal ini untuk mengantisipasi terulangnya serangan siber yang dilakukan peretas dunia maya terhadap situs-situs resmi Pemkot Solo.
Kasi Infrastruktur Dishub Kominfo Kota Solo, Taufan Redina mengaku laman resmi Pemkot Solo terutama situs tiap kelurahan belum memiliki sistem keamanan yang kuat. Sehingga rentan untuk di bobol para peretas. Selama 2017, kata Taufan, situs resmi Pemkot Solo sempat berhasil diretas sebanyak tiga kali.
Teranyar serangan terjadi pada Desember tahun lalu. Dimana peretas mengacak-acak sistem layanan publik Kelurahan. Alhasil, sistem pelayanan pun harus dilakukan secara manual selama beberapa hari sebelum akhirnya dapat kembali diperbaiki.
"Ibaratnya kita (siistem pelayanan publik Pemkot) adalah rumah besar, pintu sudah ditutup rapat tetapi ada pintu-pintu lainnya. Karena itu sekarang kita bertugas untuk mengidentifikasi segala potensi-potensi terjadinya peretasan," kata Taufan, Kamis (4/1).
Peretasan yang terjadi Desember lalu, jelas dia, membuat Diskominfo bekerja keras untuk memulihkannya. Beruntung dalam dua hari, sistem layanan publik Kelurahan berhasil diperbaiki. Pemkot Solo pun melaporkan kejadian peretasan itu pada Polresta Solo.
Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui peretas masih berusia belia. Peretas tersebut, menurut Taufan, merupakan pelajar Sekolah Menengah Atas di luar Solo.
"Yang terakhir ini yang parah, dia menyerang sistem pelayanan Kelurahan, semua layanan Kelurahan tak bisa digunakan jadi harus manual. Sebenarnya kami ingin menempuh jalur hukum, tapi karena (peretas) baru berusia 17 tahun kita beri pembinaan saja sepekan," katanya.
Pada Juli lalu, situs resmi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Solo juga berhasil dibobol hacker. Peretas merubah tampilan situs menjadi gambar animasi dengan kalimat-kalimat puitis. Kejadian itu pun membuat warga Solo kesulitan untuk mengakses informasi dari DPMPTSP.
Kendati demikian, menurut Taufan, tak semua sistem milik Pemkot dapat mudah diretas. Dia mencontohkan, aplikasi berbasis daring yang dikembangkan Diskominfo mempunyai tingkat keamanan tinggi yang menyulitkan peretas mengacak-acak sistem di dalamnya. Sementara, untuk aplikasi yang dibuat OPD, menurutnya, masih memerlukan perbaikan terutama peningkatan keamanan.
Terpisah Kepala Diskominfo Kota Solo, Sri Wardhani mengatakan pihaknya memulai memproteksi data-data penting Pemkot Solo mulai tahun ini. Dishubkominfo juga berupaya untuk memproteksi sistem pelayanan publik dan aplikasi yang dibuat OPD agar tak mudah diretas.
"Sekarang setiap Dinas sedang berupaya mengembangkan sistem kerja berbasis elektronik banyak yang sudah menggunakan aplikasi dan ini harus ditingkatkan keamanannya," kata dia.