Jumat 05 Jan 2018 10:49 WIB

Isu Mundurnya Azwar Anas, Ini Kata PDIP

Rep: Santi Sopia/ Red: Teguh Firmansyah
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: istimewa
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi isu mundurnya Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dari pencalonan wakil gubernur di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2018. Hasto menilai, dalam politik kekuasaan 'menang-menangan' yang sering diterapkan adalah pihak lawan memang ada kecenderungan menghalalkan segala cara. Mereka melupakan etika dan moral,

"Isu yang sering dipakai adalah masalah moral, melalui rekayasa pelanggaran moral, isu korupsi dan berbagai isu lainnya termasuk ujaran kebencian dan memecah belah antara calon dan parpol pengusungnya," kata Hasto, Jumat (5/1).

Dia mengatakan, calon yang dipilih partainya pasti berpotensi menang. Untuk itu, kata ia, secara sengaja dan sistematis ada yang mencoba menurunkan elektabilitas paslon yang diusung.

Atas berbagai dinamika tersebut Hasto meminta seluruh paslon tetap teguh pada jalan kepemimpinan untuk rakyat. Perubahan, kata dia, hanya bisa terjadi melalui force majure. Misal calon berhalangan tetap, atau mengundurkan diri karena tidak diizinkan keluarga dekatnya atau karena kepentingan yang lebih besar sebelum batas akhir pendaftaran.

Hasto menegaskan partai mengambil keputusan secara seksama, melalui pertimbangan yang matang, dan tahapan jelas, terukur.

Baca juga, Gus Ipul Terkejut Isu Azwar Anas Mundur.

Sekali keputusan politik diambil, partai kokoh dan konsisten atas keputusannya, sebab keputusan diambil berdasarkan prinsip sebagai partai menjabarkan ideologi Pancasila," lanjut dia.

Sebelumnya PDIP mengusung Syaifullah Yusuf (Gus Ipul)-Azwar Anas. Gus Ipul dan Anas, jelas Hasto, lahir dari kultur NU, dan keduanya memiliki kinerja yang baik dan membanggakan.

Keduanya, kata Hasto, memiliki wawasan yang luas dan hadir sebagai representasi kepemimpinan profesional dengan akar dukungan rakyat yang sangat kuat. Karena itulah PDI Perjuangan tidak pernah memiliki pemikiran sedikitpun untuk mengganti paslon tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement