REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sepanjang tahun 2017, Lembaga Zakat Infak Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) telah menyalurkan zakat dan infak sebesar Rp 329,9 juta. Dana tersebut terbagi menjadi 2 penyaluran, antara lain untuk penyaluran zakat tercatat sebanyak Rp 63,8 juta dan penyaluran infak sebesar Rp 266 juta.
''Penyaluran zakat dan infak dilakukan dalam berbagai bentuk program bantuan,'' kata Direktur Lazismu Purbalingga, Andi Pranowo, Jumat (5/1).
Dana yang disalurkan antara lain, berupa bantuan program pendidikan beasiswa bagi pelajar dari keluara miskin, beasiswa pelajar berprestasi, program 10 sarjana membangun daerah, program UMKM berdaya, serta program sosial dakwah dan kemanusian.
Menurutnya, penyaluran dana zakat, infak dan sedekah pada program beasiswa bagi pelajar dari keluarga miskin, dilakukan agar mereka bisa mengenyam pendidikan yang memadai. Sedangkan program beasiswa berprestasi, diberikan pada pelajar yang benar-benar berprestasi.
''Untuk mendapatkan beasiswa program ini, para calon penerima beasiswa harus melewati tahap seleksi dulu,'' kata dia.
Sedangkan dalam program 10 sarjana, dimaksudkan agar setelah selesai pendidikan, mereka dapat mengembangkan ilmunya untuk membangun Purbalingga. ''Sedangkan bantuan untuk UMKM, diberikan pada para janda agar memiliki usaha yang bisa untuk menghidupi keluarganya,'' ucap dia.
Andi juga menjelaskan, Lazismu Purbalingga yang berdiri sejak tahun 2013, saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup baik. ''Bila pada tahun 2013 dan 2014 kami baru menghimpun dana sekitar 60 juta, sekarang sudah mencapai Rp 329 juta,'' kata dia.