REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Sedikitnya delapan orang ditemukan tewas tenggelam di perairan mediterania dekat Libya atau lebih tepatnya di laut sebelah timur Ibu Kota Tripoli. Korban tewas tenggelam akibat perahu karet yang ditumpangi megnalami masalah saat mengarungi lautan.
"Kedelapan korban semuanya adalah wanita," kata kepala penjaga pantai Italia Sergio Liardo seperti dinukil laman Aljazira, Ahad (7/1).
Korban ditemukan setelah penjaga pantai tengah melakukan patroli untuk mengantisipasi perdagangan manusia yang kerap melintasi perairan tersebut. Petugas lantas menemukan korban beserta 86 penumpang lainnya yang tengah mengapung.
Liardo mengatakan, tim evakuasi menyelamatkan 20 orang yang masih bertahan di atas perahu dan sisa penumpang lain yang mengambang di lautan. Namun demikian, korban tewas diperkirakan dapat terus bertambah hingga mencapai 25 orang.
Sementara, perahu karet yang mengangkut diyakini mengangkut 150 penumpang itu tampaknya mengalami kekurangan angin atau mengempis akibat terkena tusukan. Para penumang lantas harus bertahan di tengah lautan selama beberapa jam sebelum akhirnya diselamatkan.
Operasi pencarian juga dibantu oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) Proactiva Open Arms asal Spanyol. Kelompok kemanusiaan asal Spanyol itu diketahui merupakan satu dari sedikit LSM yang masih mengoperasikan kapal penyelamatan di perairan Libya.
"Kapal tenggelam di lepas pantai Libya, arah timur dari Tripoli. Puluhan orang yang hilang akan meninggal dunia tanpa ada proses penguburan," tulis grup Proactiva Open Arms.
Sementara, organisasi internasional mengatakan jika laut Mediterania merupakan perbatasan paling mematikan di dunia. Data Doctors Without Borders menyebutkan, sebanyak 3.116 orang meninggal dunia saat mencoba menyeberang dari Afrika Utara ke Eropa tahun lalu.
Sedangkan, lebih dari 119 ribu pengungsi menyebrangi lautan guna mencari perlindungan di Italia sepanjang tahun lalu. Angka tersebut hanya berkurang satu pertiga dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement