Senin 08 Jan 2018 09:04 WIB

Ledakan di Basis Gerilyawan Suriah Tewaskan 23 Orang

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Kerusuhan di Idlib
Foto: Telegraph
Kerusuhan di Idlib

REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Sebuah ledakan kembali terjadi di Suriah barat laut, di kota Idlib menewaskan sedikitnya 23 orang dan lebih banyak lagi korban luka-luka. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, ledakan tersebut menyerang markas besar sebauh kelompok pemberontak.

Dari 23 korban tewas tersebut, tujuh korban di antaranya adalah warga sipil. Masih tidak jelas apa yang menyebabkan ledakan yang terjadi di distrik Thalatheen di kota itu. Beberapa laporan menunjukkan itu adalah bom mobil, sementara laporan lain menyebutkan itu adalah serangan pesawat tanpa awak.

Observatorium yang memantau perang sipil Suriah melalui jaringan sumber tersebut, mengatakan tim penyelamat sedang berusaha mengevakuasi korban tewas dan terluka akibat kerusakan bangunan dan rumah-rumah di dekatnya. Beberapa orang masih belum diketahui keberadaannya sehingga memungkinkan bertambahnya jumlah korban.

Faksi pemberontak yang bernaung dikota itu adalah kelompok Ajnad Al-Qawqaz, yang mencakup ratusan pejuang dari Asia. Mereka bertempur di samping Front Fateh al-Sham, mantan afiliasi Alqaidah untuk mengusir serangan tentara Suriah yang diluncurkan pada tahun lalu.

Provinsi Idlib di perbatasan Turkia dalah salah satu benteng besar terakhir dari kekuatan yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad. Tentara Suriah kehilangan daerah tersebut dan berada di tangan pemberontak pada 2015.

Idlib menjadi satu-satunya provinsi yang mendapat kontrol penuh dari pemberontak. Tentara Suriah dan sekutu-sekutunya telah berjanji mengambil kembali Idlib dan provinsi Hama di sekitarnya.

Seperti dilansir di BBC, Senin (8/1), di Idlib telah terjadi bentrokan sengit dalam beberapa pekan terakhir, saat tentara mendorong untuk merebut jalan panjang antara Damaskus dan kota kedua Suriah, Aleppo.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement