REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bakal calon gubernur Jawa Timur (cagub Jatim), Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menilai keputusan dipasangkan dengan Puti Guntur Soekarno di Pilkada 2018 merupakan takdir.
"Tidak ada rencana, bahkan sampai detik terakhir. Dan yang pasti, tanpa ada campur tangan dari Allah SWT maka ini tak akan terjadi," ujar dia kepada wartawan di Surabaya, Rabu (10/1).
Pria yang juga wakil gubernur Jatim tersebut mengaku selama ini pernah bertemu dengan Puti di beberapa kesempatan. Antara lain, menghadiri haul Bung Karno tahun lalu, termasuk pernah bertemu ketika menunaikan ibadah haji sekitar 1999.
"Saat itu, saya bersama Cak Imin (ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar) dan kiai-kiai awal era reformasi sempat bertemu di Tanah Suci," ucap salah seorang ketua PBNU tersebut.
Terhadap kualitas Puti, Gus Ipul yang juga cicit pendiri NU KH Bisri Syansury itu memuji kemampuan dan kapasitas anggota DPR RI dua periode tersebut. Bahkan, Gus Ipul menilai Puti memiliki banyak pengalaman karena termasuk aktivis, dosen, enerjik serta aktif berorganisasi.
"Saya yakin dan optimistis Mbak Puti tidak diragukan kemampuannya. Nantinya, masyarakat Jatim akan mengenal dan cinta terhadap Mbak Puti," katanya.
Sementara itu, pasangan Gus Ipul-Puti secara resmi diumumkan langsung di kantor DPP PDI Perjuangan hari ini dan akan mendaftar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim di Surabaya malam ini.
Cucu Presiden Pertama RI, Soekarno, tersebut lahir di Jakarta pada 26 Juni 1971 dan memulai debut politiknya dengan menjadi anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan sejak Pemilu 2009, termasuk saat ini sebagai anggota Komisi X DPR RI. Pasangan ini diusung gabungan empat partai politik dengan total 58 kursi, yakni PKB (20 kursi), PDI Perjuangan (19 kursi), PKS (6 kursi) serta Partai Gerindra (13 kursi).