REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu program yang menjadi unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies-Sandiaga adalah OK OCE (One Kecamatan, One Centre of Entrepreneurship). Program tersebut sudah dimulai sejak tahun 2017 tetapi masih dari swasta.
Mulai tahun ini, program tersebut akan diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Saat ini, setiap kecamatan di Jakarta telah mulai memiliki kantor OK OCE sendiri.
"Sekarang sudah ada kantor wirausaha terpadu di setiap kecamatan. Masing-masing ada empat orang yang mendampingi setiap kecamatan," terang Sekretatis Jenderal OK OCE, Iim Rusyamsi, di Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat, Kamis (11/1).
Saat ini, sudah ada 30 lebih komunitas yang tergabung dalam Perkumpulan Gerakan OK OCE (PGO). Masing-masing komunitas tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan siap membimbing masyarakat di berbagai bidang terkait kewirausahaan.
"Ada yang punya di bidang retail, komunitas pedagang, pegiat bisnis kuliner, bisa macam-macam, berdasarkan sektor, berdasarkan latar belakang organisasi sebelumnya, atau berdasarkan wilayah," kata Ketua Dewan Pembina Perkumpulan gerakan OK OCE, Alexander Yahya Datuk.
Nantinya, masyarakat bisa memilih pengetahuan kewirausahaan mana yang lebih mereka butuhkan. "Pelatihan yang dilakukan lebih spesifik dengan keterampilan yang ada. Misalnya mereka komunitas makanan dan minuman nanti pelatihannya tentang itu, ada organisasi penggerak membuat kerajinan tangan, komunitas pada ibu-ibu rumah tangga, ada komunitas masyarakat ekonomi syariah," tambah Iim.
Iim juga mengatakan, pihaknya akan saling berkolaborasi dengan pihak kecamatan. Pihaknya akan membantu menyediakan pendamping untuk nantinya memberi arahan pada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini karena, ia menilai empat pendamping di kecamatan tidak akan cukup menangani masyarakat.
"Kalau empat orang untuk menangani satu kecamatan, kurang. Nanti kami ada komunitas yang mendampingi. Jadi mereka saling mendukung saling mengisi," kata Iim.