REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea gagal memetik keuntungan bermain di kandang dan keunggulan jumlah pemain. The Blues ditahan imbang tamunya Leicester City 0-0 dalam laga lanjutan pekan ke-23 Liga Primer Inggris di Stamford Bridge, London, Sabtu (13/1).
Hasil ini membuat Chelsea sementara menempati peringkat tiga dengan nilai 47. Chelsea berpeluang tergusur andai Liverpool berhasil mengalahkan Manchester City pada Ahad (14/1). Adapun Leicester menempati posisi delapan dengan nilai 31.
Chelsea bisa dikatakan beruntung tak kalah. Sebab hampir sepanjang laga Jamie Vardy dkk mendikte permainan tuan rumah yang para pemainnya tak dalam kondisi bugar karena harus menjalani jadwal awal tahun yang padat.
Baru menit kesepuluh, Leicester sudah mendapatkan tiga peluang emas lewat Shinji Okazaki, dan dua kali oleh Vardy. Ketiga kesempatan ini gagal berbuah gol karena bola percobaan keduanya hanya melebar.
Menit ke-14 tandukan Wilfred N'didi yang hampir pasti gol berhasil dihentikan oleh refleks Thibaut Courtois dengan satu tangan. Peluang Leicester ini langsung dibalas oleh Cesc Fabregas yang melepaskan tendangan rendah, tapi berhasil dijinakkan Kasper Schemeichel.
Vardy menjadi bintang laga ini. Sejumlah peluang berhasil didapatkannya lewat pasokan-pasokan bola Riyad Mahrez. Vardy juga mengkreasi peluang untuk Mahrez, tapi gol yang dicari tak kunjung datang. Sementara peluang terbaik Chelsea tercipta tiga menit sebelum babak pertama usai. Tendangan Fabregas berhasil ditepis Schmeichel. Skor 0-0 menutup babak pertama.
Awal babak kedua, keadaan tak banyak berubah. Chelsea seperti bermain di kandang Leicester. The Blues tak mampu keluar dari daerahnya karena terus mendapatkan tekanan.
Menit ke-56, Mahrez meminta penalti setelah ia terjatuh di kotak 16 saat mencoba melewati bek Andreas Christensen. Wasit Mike Jones mengabaikan permintaan tersebut dan melanjutkan permainan. Sesaat kemudian tendangan Mahrez mengenai bek Chelsea dan mengecoh Courtois. Beruntung bagi Chelsea, bola hanya menyamping tipis.
Pelatih Chelsea Antonio Conte mengganti Fabregas dan Eden Hazard dengan memasukkan Willian dan Pedro pada menit ke-57. Masuknya dua pemain ini sedikit memengaruhi permainan Chelsea. Akan tetapi, titik balik sebenarnya terjadi pada menit ke-68 setelah bek Leicester Ben Chilwell menerima kartu kuning kedua usai melanggar gelandang Chelsea Victor Moses.
Chelsea mulai mengontrol permainan dan melancarkan serangan ke kotak penalti Leicester. Namun tim tamu bertahan dengan ulet.
Pelatih Leicester Caude Puel kemudian mengganti sejumlah penyerang dengan memasukkan pemain berkarakter bertahan. Pertama Okazaki digantikan Christian Fuchs pada menit ke-78. Selanjutnya Demarai Gray meggantikan Vardy pada menit ke-82. Meski mendapatkan tekanan bertubi-tubi, Leicester akhirnya berhasil mengamankan gawangnya dari kebobolan saat injury time lima menit yang diberikan wasit Jones berakhir.
![photo](http://static.republika.co.id/uploads/images/inline/180114004210-464.jpg)