REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Paus Fransiskus tiba di Cile pada Senin (15/1) malam waktu setempat, pemberhentian pertamanya dalam rangkain perjalanan di Amerika Selatan yang juga mencakup Peru, tempat ia berharap bisa menyuntikkan keyakinan baru di dua negara Katolik yang taat itu.
Beberapa waktu terakhir kredibilitas gereja di dua negara itu telah rusak parah akibat skandal pelecehan seksual.
Paus asal Argentina itu akan memulai perjalanannya di ibu kota Cile, Santiago, lalu berangkat ke Temuco dan Iquique. Di Peru, dia akan berhenti di Lima, Puerto Maldonado dan Trujillo.
Missa yang direncanakan pada Selasa (16/1) pagi di Santiago diperkirakan akan menarik lebih dari 500 ribu orang, kata beberapa pejabat pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Cile Mario Fernandez mengatakan bahwa Paus Fransiskus tidak akan berada dalam bahaya saat melakukan perjalanan ke Cile, terlepas dari serangkaian serangan di gereja-gereja Katolik di Ibu Kota Cile, Santiago.
Pelaku yang tak diketahui membakar setidaknya dua gereja, melemparkan bom rakitan ke salah satunya dan meninggalkan pamflet dengan pesan mengancam Paus, beberapa hari sebelum kedatangannya di negara Amerika Selatan tersebut.
Tidak ada yang terluka dalam serangan itu, dan tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Fernandez mengatakan kepada stasiun radio lokal BioBio bahwa kelompok kecil dengan kemampuan terbatas patut disalahkan, namun dia tidak menyebutkan nama mereka.
"Ini adalah tindakan yang serius dan tidak dapat dimaafkan, tapi kita harus meletakkan semuanya dalam perspektif," katanya. "Kami tidak membicarakan kelompok signifikan yang benar-benar berbahaya."
Fransiskus, yang berasal dari Argentina dan merupakan paus pertama yang berasal dari Amerika Latin, akan tiba di Cile pada Senin.
Berbagai kelompok merencanakan demonstrasi mengenai isu-isu mulai dari hak pribumi sampai skandal pelecehan seksual. Paus juga akan mengunjungi kota Temuco dan Iquique sebelum menuju ke Peru.
Di Lima, kebakaran di kaki patung Yesus Kristus setinggi 35 meter (114,83 kaki) menyebabkan patung itu menghitam, Sabtu. Polisi mengatakan kebakaran itu adalah hasil dari gangguan listrik, bukan serangan.
Sejak pemilihannya untuk memimpin 1,2 miliar umat Katolik Roma di dunia pada tahun 2013, Fransiskus, paus Amerika Latin pertama, telah mengunjungi Brazil, Bolivia, Ekuador, Paraguay, Kuba dan Meksiko, namun belum melakukan perjalanan pastoral ke Argentina.
Sebelumnya, Paus Fransiskus sangat membela imigran dalam misa Malam Natal, membandingkannya dengan Maria dan Yusuf yang tidak menemukan tempat tinggal di Bethlehem dan mengatakan keimanan mengharuskan orang-orang asing disambut baik.
Paus Fransiskus merayakan Natal kelima sebagai pemimpin 1,2 miliar umat Katolik Roma di dunia, memimpin sebuah misa kudus untuk sekitar 10 ribu orang di Basalika Santo Petrus, sementara banyak dari pengikutnya mengikuti kebaktian di luar lapangan.