Rabu 17 Jan 2018 17:30 WIB

Kesederhanaan Masjid Dungan Kirgistan

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
masjid dungan
Foto: http://triptokyrgyzstan.com/
masjid dungan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Dungan dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan pertautan antar rangka. Alih-alih menara, masjid ini memiliki tugu yang berbentuk pagoda yang terletak di pekarangan. Selain pagoda tersebut, nuansa arsitektur Cina tampak dari ornamen-ornamen yang menghiasi dinding Masjid Dungan.

Kemudian, bentuk atap, ukiran pada langit-langit, dan pilar-pilar di masjid ini jelas menampilkan corak khas bangunan di Cina pada umumnya.

Demikian pula dengan ukiran yang menampilkan bentuk naga, burung phoenix, atau singa serta bentuk tanaman menjalar. Namun, gambar-gambar makhluk hidup itu hanya pada pelataran dekat pagar masjid sehingga ruang shalat masih kondusif sebagaimana masjid umumnya.

Namun, berbeda dari bangunan yang marak di Negeri Tirai Bambu, Cina, masjid ini didominasi warna biru sebagaimana jamaknya bangunan bersejarah di Asia Tengah.

Atapnya berwarna hijau cerah. Pilihan warna-warna ini selaras dengan nuansa alam tundra Asia Tengah.

Bentuk Masjid Dungan mirip dengan masjid-masjid yang terdapat di Provinsi Xinjiang, Cina.

Provinsi yang berbatasan dengan Kyrgyzstan ini memiliki populasi Muslim yang signifikan.

Masjid Dungan mempunyai beranda di pekarangannya. Tak jauh dari Masjid Dungan, terdapat sebuah gereja Kristen Ortodoks. Selain itu, Danau Issyk Kul berada tidak jauh dari kompleks rumah ibadah ini.

Secara keseluruhan, Masjid Dungan cukup sederhana. Kayu merupakan bahan baku utama Masjid Dungan. Temboknya terbuat dari batu bata merah.

(Baca: Masjid Dungan Padukan Gaya Arsitektur Islam dan Cina)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement