Jumat 29 Apr 2022 06:00 WIB

Kelebihan Imam Bukhari Menelusuri Hadis

Metode yang digunakan Imam Bukhari dalam memfilter hadis sangat detail

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Hadist (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Hadist (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kelebihan Imam Bukhari adalah tingkat ketelitiannya serta kriteria yang digunakannya. Dalam karyanya, Imam Bukhari bila menggunakan lafal 'an (`dari'), rawi harus sezaman (mu'asharah) dan bertemu (liqa') dengan gurunya. Karena itu, kitab tersebut sampai saat ini diakui oleh para ulama sebagai kitab hadis yang paling meyakinkan.

Meski begitu, Shahih Muslim disebut pula lebih sistematis ketimbang Shahih Bukhari. Imam Nawawi dalam kata pengantar Shahih Muslim menyebutkan, kitab paling sahih setelah Alquran adalah Shahihan, yakni Shahih Bukharih dan Shahih Muslim.

Namun, di antara dua kitab hadis tersebut, lanjut Imam Nawawi, yang lebih sahih adalah tulisan Imam Bukhari.

Metode yang digunakan Imam Bukhari dalam memfilter hadis adalah sebagai berikut. Sanad suatu hadis mesti bersambung (muttashil), perawinya wajib Muslim, jujur (shidq), tidak menyembunyikan riwayat (mudallis), hafalannya perawi tidak kacau (mukhtalith), adil, dapat memelihara hadis melalui catatan atau hafalan (dhabith), hati-hati (mutahaffizh), sehat pikirannya (salim azh-zhin), sedikit kesalahan dan keraguannya (qalil al-ghalath wa al-wahm) dan lurus akidahnya (salim al-i'tiqad).

Kriteria tersebut tetap dipakai oleh para ahli hadis dari generasi kemudian.

Namun, Imam Bukhari bukan tanpa kritik. Salah satu pengkritiknya adalah Ibnu Abi Hatim melalui kitab Bayan Khata'i Muhammad bin Isma'il al-Bukhari fi Tarikhihi yang membahas penentuan status hadis yang diriwayatkan al- Bukhari dalam karya lainnya di luar al-Jami' as-Shahih, yaitu kitab Tarikh. Meski begitu, jumlah hadis yang disoroti kritikan amat sedikit dibandingkan jumlah hadis sahih dalam kitab Shahih Bukhari.

(Baca: Sejarah Karya Monumental Imam Bukhari)

(Baca Lagi: Butuh 16 Tahun Imam Bukhari Himpun Hadis)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement