REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Senin (22/1) dini hari sekitar pukul 00.20 konstruksi proyek kereta cepat atau Light Rapid Transit (LRT) di kawasan Jalan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur roboh. Lima korban dikabarkan mengalami luka ringan dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Colombia Asia.
Salah satu korban, Ahmad Komaedi (22 tahun) mengaku saat konstruksi LRT roboh sedang berada di dekat lokasi tersebut. Ia mengatakan sempat mendengar suara retakan.
"Terdengar suara retakan dari segmen 15. Sebelum segmen jatuh saya lari ke arah s1 kemudian saya jatuh merosot ke kiri dengan posisi segemen jatuh. Saya masih berada di dalam 10 menit kemudian bangun," kata Ahmad, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (22/1).
"Posisi berada pada segmen 6, sedang melakukan pemasangan not spider beem. Kondisi dek tidak menunjukan adanya segmen roboh. Kemudian saya terjatuh dan terperosot tangan memegang besi prepet dengan kondisi duduk kemudian meloncat ke jalan raya," kata korban lainnya, Wahyudin (18).
Sementara korban lainnya, Abdul Mupit (30 tahun) mengatakan pada hari Senin (22/1) pukul 00.20 WIB, ia berada di posisi p28, segmen 3, dan sedang melakukan kegiatan pengangkatan spiderbeem.
"Segmen roboh saat mengoperasikan quanty. Pada saat spam roboh saya menghindari timpahan puing dengan loncat ke jalan raya," ungkap Abdul Mupit.
"Sedang membereskan barang dan memasang not spider beem dengan kondisi sadar, saat terjadi segmen roboh posisi jongkok tangan membentuk segmen, kemudian mengenai bibir menghindari material material dengan meloncat ke jalan raya," kata korban lainnya, Rois Julianto (27).
Semua korban mengungkapkan mereka langsung dibawa ke RS Colombia Asia setelah terjadi kecelakaan.Sementaraitu, korban bernama Jamal saat ini masih dalam perawatan dan belum bisa dimintai keterangan.