REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN -- Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau melaksanakan program 15 Menit Mengaji di sekolah. Siswa diminta membaca kitab suci sebelum memulai belajar di kelas.
Bupati Bintan Apri Sujadi, di Bintan, Senin (22/1) menyerukan seluruh elemen masyatakat dan pihak sekolah untuk menyukseskan program kerohanian tersebut. "Agar orang tua dan wali murid mendukung program 15 Menit Mengaji yang mulai dilaksanakan tahun ini. Kami berharap program ini berjalan maksimal," katanya.
Apri mengatakan seluruh elemen masyarakat perlu menyadari, tujuan pendidikan dalam Islam bukan hanya mendistribusikan ilmu pengetahuan dari guru kepada murid dan dari orang tua kepada anak. Melainkan bagaimana mentransfer nilai-nilai agama untuk membentuk kepribadian.
"Jadi Bintan ingin menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, melainkan juga berahlak mulia. Ini harus dipupuk sejak dini, mulai dari rumah, lingkungan bermain hingga sekolah," ujarnya.
Ia menjelaskan, kegiatan mengaji bagi seluruh pelajar beragama Islam di sekolah dilakukan selama 15 menit setiap hari sebelum jam belajar sekolah sekolah.
Dalam waktu itu, setiap siswa diharapkan membaca satu atau dua ayat suci Alquran. Setelah itu, program akan ditingkatkan menjadi memahami makna yang terkandung dalam setiap ayat yang dibaca.
Pemerintah mengharapkan program tersebut memberi pengaruh yang baik terhadap sikap para pelajar dan juga guru. "Kami mengharapkan dukungan para pelajar, pihak sekolah dan orang tua atau wali murid agar para pelajar tiba di sekolah tepat waktu. Sekolah harus meningkatkan disiplin," ucapnya.
Apri mengatakan pelajar yang beragama selain Islam juga mengikuti program ini dengan membaca kitab suci agamanya. Mereka juga membaca dan diharapkan memahami isinya selama 15 menit sebelum belajar di kelas. "Agama adalah sumber pengetahuan yang baik, yang dapat membentuk generasi yang berkualitas. Ini upaya untuk membentengi para pelajar dari pengaruh negatif teknologi di era globalisasi," katanya.
Apri menambahkan program 15 Menit Mengaji menjawab keresahan orang tua yang khawatir anaknya terpengaruh hal-hal negatif dalam pergaulan di lingkungan. "Program ini harus dilanjutkan di rumah. Sinergisitas antara orang tua, murid dan pihak sekolah akan melahirkan generasi yang kuat, baik, bertanggung jawab dan sukses," katanya.
Program tersebut juga disosialisasikan Bupati Apri saat menghadiri Majelis Taklim di Mesjid Al Hikmah, Dusun Rekoh, Desa Penaga, kemarin. Dalam kesempatan itu, Apri menyerahkan bantuan berupa 60 paket sembako untuk warga di Dusun I, Dusun II dan Dusun III, Desa Penaga. Sedangkan, Ketua TP PKK Kabupaten Bintan Deby Apri Sujadi yang ikut mendampingi juga menyerahkan bantuan dana alat kompang bagi ibu-ibu Majelis Taklim di Desa Penaga.