Senin 22 Jan 2018 13:57 WIB

MES DIY Dampingi UKM Sertifikasi Halal

Rencananya pendampingan itu akan dimulai pada awal Februari mendatang.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Lokakarya bertajuk Kulinerku Halal yang digelar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY di Graha Mandiri Syariah, Senin (22/1).  Lokakarya sendiri jadi pembuka program pendampingan sertifikasi halal yang diberikan MES DIY kepada UKM-UKM DIY.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Lokakarya bertajuk Kulinerku Halal yang digelar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY di Graha Mandiri Syariah, Senin (22/1). Lokakarya sendiri jadi pembuka program pendampingan sertifikasi halal yang diberikan MES DIY kepada UKM-UKM DIY.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY meluncurkan program pendampingan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Pendampingan dilakukan agar UKM-UKM DIY mempu mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI.

Pengurus MES DIY dan Direktur Halal Center Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Nanung Danar Dono mengatakan, program itu diluncurkan dengan lokakarya Kulinerku Halal. Lokakarya dihadiri pelaku-pelaku maupun orang-orang yang ingin memulai UKM.
 
"Pendampingan dilakukan supaya mereka betul-betul siap, jadi kita kasih pendampingan lewat Halal Class," kata Nanung kepada Republika.co.id, Senin (22/1).
 
Ia menilai, sertifikasi halal memang perlu dicermati mengingat peredaran pangan tidak halal d DIY semakin parah. Terlebih, sepertinya tidak ada laragan yang eksplisit untuk pangan-pangan tidak halal tersebut.
 
Nanung memberikan contoh atas bebasnya penjualan daging anjing atau babi, padahal daging-daging itu bukanlah makanan manusia. Bahkan, peredaran daging-daging bangkai masih masuk tindak pidana ringan.
 
"Karenanya, jika kita ingin menyajikan makanan halal, semestinya kita paham ciri-ciri pangan haram seperti apa, sebab sapi gelonggongan saja masih banyak beredar," ujar Nanung.
 
Untuk itu, ia berharap, Halal Class yang digelar MES DIY dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat secara lebih luas dan lebih jelas. Menurut Nanung, rencananya pendampingan itu akan dimulai pada awal Februari mendatang.
 
Dalam lokakarya Kulinerku Halal sendiri sudah dibagikan form-form pendaftaran UKM-UKM yang ingin mendapatkan bimbingan. Nantinya, memang ada syarat-syarat tertentu untuk mereka yang ingin mendatkan pendampingan sertifikasi halal.
 
"Yang boleh mengakses itu yang hadir kuliah setidaknya 75-80 persen di Halal Class," kata Nanung.
 
Untuk itu, ia menekankan, pendampingan tidak akan diberikan kepada mereka yang hanya hadir Halal Class sekali atau dua kali saja. Pasalnya, mereka tentu tidak memiliki pemahaman yang cukup bila hanya minimal mengikuti Halal Class.
 
Nanung menambahkan, untuk bantuan yang diberikan MES DIY, memang masih diformulasikan. Menurut Nanung, pilihannya tidak lain agar separuh biaya sertifikasi maupun dipinjami dengan bunga nol persen.
 
"Tentu tujuannya semua makanan di DIY ini halal, tapi setidaknya UKM-UKM dulu, insya Allah awal bulan depan (Februari) sudah bisa dimulai," ujar Nanung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement