REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan presiden AC Milan Silvio Berlusconi mengaku sudah tidak lagi menonton pertandingan Rossoneri. Ia beralasan, Milan tak lagi memainkan sepak bola sesuai prinsipnya.
"Gaya permainan mereka (Milan) bertentangan dengan semua prinsip sepak bola saya," tegas Berlusconi kepada LA7 dikutip Football Italia, Senin (22/1).
Sejak tak lagi menjabat sebagai orang nomor satu di Millanelo, Berlusconi kerap melontarkan kritikan kepada bekas klub miliknya. Eks Perdana Menteri Italia tersebut mangatakan, ia telah meninggalkan Milan sejauh mungkin karena tidak mengikuti nasihatnya.
"Saya tidak menonton mereka lagi karena gaya permainan mereka berbanding terbalik dengan saya, yang dengannya saya menjadi presiden paling sukes dalam sejarah Milan," sambung pria 80 tahun.
Berlusconi sempat membawa Milan menjadi klub terbaik di dunia pada medio akhir 80 dan awal 90-an. Ia tak jarang ikut campur dalam urusan pemilihan pemain dan stategi.
Meski demikian, dia sukes menghadirkan Milan dengan sepak bola menyerang ketika Serie A sedang berbangga dengan strategi cattenacio. Bersama Arrigo Sacchi, Milan sukses meraup trofi Liga Champions dua musim berurutan dan tak terkalahkan selama 58 laga pada 1991-1993.
Saat ini bersama taipan asal Cina Yonghong Li, Milan tampil dibawah ekspektasi hingga pertengahan musim 2017/2018. Angin segar hadir saat posisi pelatih beralih ke tangan Gennaro Gattuso dari Vincenzo Montella. Il Diavollo Rosso perlahan kembali ke jalur kemenangan.
Teranyar, Milan menang atas Cagliari pada lanjutan Serie A pekan ke-21. Bermainan di markas lawan, Milan lebih dulu tertinggal satu gol sebelum akhirnya membalikkan kedudukan melalui dua gol Franck Yannick Kessie menjadi 2-1. Hasil tersebut sekaligus membuat mereka naik ke posisi tujuh klasemen dengan perolehan 31 poin.