REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seniman Inggris Dom Sebastian melontarkan protes karena Katy Perry menggunakan karyanya tanpa izin. Sang penyanyi disebut menggunakan karya Sebastian sebagai gambar latar untuk lagu "Chained to the Rhythm".
Pria yang berasal dari London itu mengutarakan kekecewaannya lewat media sosial Instagram. Ia mengunggah foto karya digitalnya yang termuat dalam seri Holographic Melt 2012 dan membandingkan kemiripannya dengan single Perry.
Sebastian menyebut Perry dan timnya 'mencuri' karya seni yang ia buat. Ia juga menyayangkan karena karya buatannya dijadikan litograf yang dijual meluas oleh Perry seharga 35 dolar AS atau sekitar Rp 466 ribu.
"Yang mengejutkan bagi saya adalah bahwa @katyperry dan @capitolrecords menganggap baik-baik saja mengambil karya dari situs saya lantas menggunakannya tanpa membayar atau bahkan mengontak saya," ujarnya.
Lagu "Chained to the Rhythm" termuat dalam album Witness yang dirilis pada 2017. Sebastian menemukan gambar holografiknya dipakai Perry untuk single tersebut saat menggunakan layanan musik streaming Spotify.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Capitol Records yang menanggapi protes Sebastian. Padahal, kata Sebastian, seorang seniman telah otomatis mendapatkan perlindungan hak cipta saat menciptakan dan mengunggah sebuah karya berbayar. "Masalahnya adalah tidak ada rasa hormat di internet untuk karya seniman dan itulah yang perlu diubah," katanya menyampaikan keluhan, dikutip dari laman Daily Mail.