REPUBLIKA.CO.ID, MIRYANG -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in menggelar pertemuan darurat dengan sejumlah penasihat senior untuk membahas insiden kebakaran di Rumah Sakit Sejong, Kota Miryang, pada Jumat (26/1). Moon menyatakan penyesalannya atas peristiwa mematikan tersebut.
Juru bicaranya, Park Su-hyun, mengatakan Moon memerintahkan para pejabat untuk memberikan bantuan medis yang diperlukan bagi korban yang berhasil diselamatkan. Ia juga meminta polisi segera menemukan penyebab pasti kebakaran tersebut dan melakukan tindakan pencegahan kebakaran di masa depan.
Api mulai melalap ruang gawat darurat rumah sakit ini pada Jumat (26/1) pagi dan kemudian menjadi salah satu insiden kebakaran paling mematikan di Korsel. Sedikitnya 41 orang telah dilaporkan tewas akibat menghirup asap dan puluhan lainnya luka-luka.
Petugas pemadam kebakaran mengatakan beberapa korban selamat ditemukan dalam kondisi kritis dan jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat. Sebagian besar korban tewas berasal dari lantai satu dan dua.
Baca juga, Rumah Sakit di Korsel Terbakar.
"Sebagian besar dari seluruh kematian terjadi karena mati lemas, hanya ada satu korban yang tewas dengan luka bakar," kata seorang petugas yang berbicara secara anonim, dikutip Fox News.
Rumah Sakit Sejong memiliki total 194 pasien sebelum kebakaran meluas ke bangsal medis umum dan bangsal perawatan untuk orang tua. Hingga saat ini penyebab timbulnya api masih belum bisa dipastikan dan masih berada dalam penyelidikan.
Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api setelah hampir tiga jam dan berhasil mencegah api merembet hingga lantai atas rumah sakit. Kegiatan operasional rumah sakit segera dihentikan setelah insiden kebakaran ini terjadi.