Ahad 28 Jan 2018 05:59 WIB

Debut Gemilang Alexis Sanchez

Durasi 71 menit di lapangan sudah cukup bagi Sanchez untuk menyabet man of the match.

Pemain Manchester United, Alexis Sanchez (dua kanan), mengontrol bola di tengah kepungan pemain Yeovil Town dalam laga putaran keempat Piala FA di Huish Park, Yeovil, Inggris, pada Jumat (26/1).
Foto: AP/Nick Potts
Pemain Manchester United, Alexis Sanchez (dua kanan), mengontrol bola di tengah kepungan pemain Yeovil Town dalam laga putaran keempat Piala FA di Huish Park, Yeovil, Inggris, pada Jumat (26/1).

Oleh Gilang Akbar Prambadi

Wartawan Republika

REPUBLIKA.CO.ID, Alexis Sanchez memang tak mencetak gol ketika memperkuat Manchester United (MU) mengatasi perlawanan tuan rumah Yeovil Town pada babak keempat Piala FA, Sabtu (27/1) dini hari WIB. Pemain yang belum genap sepekan bergabung dengan Iblis Merah ini bahkan tak bermain penuh dalam pertandingan yang digelar di Huish Park tersebut. 

Setelah 26 menit babak kedua berjalan, Sanchez ditarik keluar lapangan untuk digantikan Jese Lingard. Meski demikian, durasi 71 menit di lapangan sudah cukup bagi Sanchez untuk menyabet gelar man of the match

Sanchez ikut menyumbang assist untuk salah satu gol pada laga yang dimenangkan MU dengan skor 4-0 tersebut. Namun, bukan karena umpan berbuah golnya itu saja pemain asal Cile ini berhasil menyudahi debutnya di MU dengan status man of the match.

Sepanjang pertandingan, Sanchez begitu dominan di atas medan laga. Stadion Huish Park milik Yeovil seolah jadi panggung pertunjukkan solo dari pemain berusia 29 tahun tersebut. Statistik Sanchez jadi bukti.

Pemain yang direkrut dari Arsenal pada bursa musim dingin Eropa 2018 ini berhasil menjalankan fungsi sebagai ruh MU. Walaupun jati dirinya adalah penyerang, Sanchez bisa menjelma jadi motor penggerak permainan tim.

Melakukan 97 sentuhan sepanjang pertandingan, Sanchez mampu melepaskan dua tembakan, padahal pada laga tersebut ia dimainkan melebar di sayap kiri. Pergerakan mantan pemain Barcelona ini pun sangat merepotkan barisan lawan. Hasil kerja kerasnya tersebut mampu melahirkan enam peluang bagi MU.

Jumlah tersebut terbanyak di antara semua pemain yang ada di lapangan. Saking berbahayanya Sanchez, para pemain lawan harus tiga kali menjatuhkan penyerang timnas Cile itu. Dua di antaranya bahkan berbuah kartu kuning karena sangat kasar.

Keganasan Sanchez pada laga tersebut memancing para suporter lawan untuk ikut membantu timnya. Sepanjang laga, Sanchez selalu diteriaki oleh seisi stadion ketika bola berada dalam penguasaannya. 

Namun, pemain yang dikenal punya kecepatan manuver dan tembakan keras ini tetap bisa mengendalikan situasi. Sekalipun, lapangan tempatnya beraksi rusak di sana-sini.

photo
Aksi Alexis Sanchez pada pertandingan debut bersama Manchester United, Sabtu (27/1) dini hari WIB. (Twitter/@manutd)

Tak heran, pujian pun melayang deras ke arah Sanchez. Pelatih MU Jose Mourinho jadi yang paling bangga atas performa peraih penghargaan pemain terbaik Arsenal musim 2014/2015 dan 2016/2017 tersebut.

Menurut Mourinho, sebenarnya apa yang ditampilkan oleh Sanchez hingga bisa meraih gelar man of the match pada laga debut tidaklah mengagetkan. Mourinho mengatakan, selama tiga tahun terakhir, Sanchez sudah sering menunjukkan kualitas sejak bermain di Liga Primer Inggris bersama Arsenal musim 2014/2015 sampai 2016/2017.

"Kita tak perlu kaget. Jelas, Sanchez adalah pemain fantastis dan merupakan tambahan kekuatan yang terbukti berkualitas bagi tim kami," kata Mourinho dikutip dari laman resmi MU, Sabtu (27/1).

Pelatih asal Portugal ini mengaku sengaja menarik Sanchez meskipun permainan bekas penggawa Udinese ini sangat berkilau di lapangan. Menurut Mourinho, durasi 71 menit sudah lebih dari cukup untuk Sanchez kembali merasakan atmosfer pertandingan setelah sempat absen dalam beberapa pertandingan terakhir bersama Meriam London.

"Menit yang sangat pas untuknya. Dia bisa lebih mengenal permainan timnya dan ini benar-benar sangat positif untuknya," kata Mourinho.

Sanjungan juga mengalir deras dari pelatih Yeovil Darren Way. Juru taktik muda berusia 38 tahun ini mengatakan, secara keseluruhan permainan semua penggawa Iblis Merah sangat berkualitas.

Namun, dari sekian pemain MU yang memberikan timnya kesulitan, Way menyebut Sanchez sebagai dalang dari kocar'kacirnya pertahan the Glovers. "Saya sudah mengira Sanchez akan melakukan ini kepada tim kami. Benar-benar khas seorang pemain kelas dunia. Sulit untuk menghentikan pemain seperti dia," kata Way.

photo
INFOGRAFIS Ganti Kostum Pemain MU dengan Arsenal

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement