Ahad 28 Jan 2018 02:31 WIB

Puan Berharap Nilai Pancasila dan Bhinneka Tertanam di Hati

"Indonesia adalah kita," kata Puan Maharani.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ratna Puspita
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan Puan Maharani usai penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan, Jakarta, Senin (18/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan Puan Maharani usai penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan, Jakarta, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani berharap nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika benar-benar dapat tertanam di hati setiap murid dan staf Yayasan Perguruan Iskandar Muda (YPIM) di Medan, Sumatra Utara. "Indonesia adalah kita. Tidak ada yang membedakan kita dari mana dan kita satu saudara, satu bangsa, dan satu keluarga besar yang namanya indonedia," kata dia, Sabtu (27/1). 

Puan meresmikan acara peletakan batu pertama pembangunan Auditorium Bung Karno di Yayasan Perguruan Iskandar Muda (YPIM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu (27/1). Auditorium ini merupakan bentuk apresiasi dan penghormatan Yayasan Iskandar Muda terhadap Soekarno selaku proklamator dan peletak Pancasila.

Puan menilai, nama Bung Karno memang tepat untuk dijadikan nama auditorium YPIM. Apalagi ketika dia melihat anak-anak YPIM mementaskan beragam jenis tarian untuk menyambut kedatangannya. Atribut dan kostum tari yang digunakan pun beragam. "Datang ke sekolah ini kita seperti melihat Indonesia kecil," ujar Puan.

Puan Maharani mengungkapkan rencana pembangunan auditorium Bung Karno di YPIM Medan telah direncanakan sekitar setahun lalu. Namun acara peletakan batu pertama baru bisa terlaksana hari ini.

"Karena nama auditoriumnya Bung Karno, jadi paling tidak yang meletakkan batu pertama adalah cucunya dan yang meresmikan nanti Ibu Megawati," kata Puan.

Ketua YPIM Sofyan Tan mengungkapkan, sedari awal didirikan pada 1987, yayasannya memang mencoba menyediakan sarana pendidikan bagi semua orang, tanpa pandang ras, suku, agama, dan lainnya. Nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika pun selalu ditanamkan kepada para siswa.

Tak hanya itu, di yayasan yang memiliki jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah kejuruan, terdapat empat bangunan rumah ibadah untuk para siswa dan staf. Bangunan tersebut mencakup masjid, pura, vihara, dan gereja.

Menurut Sofyan, pembangunan empat rumah ibadah ini merupakan representasi bahwa YPIM menghormati dan menjunjung keberagaman. "Kita menghormati Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," kata lelaki yang juga menjabat anggota Komisi X DPR RI saat berpidato.

Dan tahun ini, YPIM ingin membangun sebuah auditorium. Sofyan pun memutuskan memakai nama Bung Karno untuk auditorium tersebut. "Sebab Bung Karno adalah peletak Pancasila dan menghargai keberagaman," ujarnya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement