Senin 29 Jan 2018 09:30 WIB

Sejarah Lahirnya Imperium Mughal

Imperium ini dikenang sebagai kesultanan terbesar di dunia.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Kemegahan dan keindahan Benteng Agra peninggalan Kerajaan Mughal di Agra, India, selalu menjadi daya tarik pelancong untuk mengenal lebih jauh benteng yang dibangun awal abad ke-15 Masehi ini. Benteng Agra terletak 2,5 kilometer dari Taj Mahal, situs waris
Foto: Antara
Kemegahan dan keindahan Benteng Agra peninggalan Kerajaan Mughal di Agra, India, selalu menjadi daya tarik pelancong untuk mengenal lebih jauh benteng yang dibangun awal abad ke-15 Masehi ini. Benteng Agra terletak 2,5 kilometer dari Taj Mahal, situs waris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kesultanan Mughal dikenang sebagai salah satu imperium terbesar yang pernah ada di dunia.

Wilayahnya mencakup seluruh Anak Benua India dan sebagian Afghanistan. Bahasa Inggris sampai-sampai mengadopsi nama kerajaan Muslim tersebut menjadi kata mogul, yang bermakna seorang tokoh besar(Merriam-Webster Dictionary). Kebesaran Mughal sepertinya tidak berlebihan jika kita menelusuri jejaknya dalam sejarah peradaban Islam.

Michael H Fisher dalam A Short History of the Mughal Empiremenjelaskan, Kesultanan Mughal bertahan tiga abad lamanya dengan jumlah penduduk yang sempat mencapai 150 juta jiwa. Mereka bukan hanya umat Islam, melainkan juga agama-agama lain. Pada era kejayaannya, kerajaan ini begitu bineka dan sangat kaya sehingga dapat mengendalikan hampir seperempat total nilai produksi dunia (gross domestic product/GDP).

Kisah Kesultanan Mughal bermula pada paruh awal abad ke-16. Pendirinya, Babur, merupakan seorang keturunan Timur Lenk dari generasi kelima. Babur lahir di Andijan (kini Uzbekistan) pada 1483.Sebelum mendi rikan Kesultanan Mughal, dia telah menguasai wilayah yang subur di Mawarannahr alias Transoxiana dan selanjutnya Kabul serta Kandahar (kini Afghanistan)selama beberapa dekade.

Sejak 1519, sosok yang bernama asli Zahiruddin Muhammad ini telah berupaya menaklukkan India utara (Hindustan). Saat itu, daerah tersebut dikuasai Dinasti Lodi yang beribu kota di Delhi.

Pada akhir abad ke-14 silam, Timur Lenk sempat memporakporandakan Delhi.Inilah yang menginsipirasi Babur untuk terus menggempur wilayah Dinasti Lodi.Sam pai akhirnya, Babur memanfaatkan kekacauan politik yang menerpa lingkaran elite wangsa tersebut.

Dia bersekutu dengan Dawltan Khan, pemimpin Punjab (kini termasuk Pakistan), yang berani menentang Sultan Ibrahim Lodi. Dalam pertempuran Panipat Pertama pada 1526, pasukan Babur menang sehingga menyebabkan Kesultanan Delhi runtuh.

Sepanjang 320 tahun riwayatnya, ada lima dinasti yang mengisi Kesultanan Delhi, yakni Mamluk (1206-1290), Khalji (1290- 1320), Tughluq (1320-1414), Sayyid (1414- 1415), dan Lodi (1451-1526).

Ketika Babur memasuki Hindustan, umat Islam merupakan minoritas di sana. Ajaran Nabi Muhammad SAW pertama-tama tersebar di Anak Benua India berkat dakwah para sufi dan kaum saudagar asal Arab selatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement