Selasa 30 Jan 2018 03:27 WIB

MDMC Muhammadiyah Gelar Geladi Lapang Banjir Bandang

Skenario geladi lapang disesuaikan dengan kondisi sebenarnya.

Aksi Muhammadiyah Disas­ter Management Center (MDMC).
Foto: Muhammadiyah
Aksi Muhammadiyah Disas­ter Management Center (MDMC).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah bersama RS PKU Muhammadiyah Bima akan menggelar geladi lapang penanganan bencana banjir bandang di Kota Bima, Selasa (30/1). Acara akan diawali dengan apel siaga bencana yang diikuti oleh jajaran Pemerintah Kota Bima di halaman Kantor Wali Kota Bima pada pukul 07.30 Wita.

Hal ini disampaikan Direktur Geladi Lapang Penanggulangan Bencana Banjir Bandang RS PKU Muhammadiyah Kota Bima Budi Santoso dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram, Senin (29/1). Untuk skenario pada geladi lapang ini, kata dia, disesuaikan dengan kondisi sebenarnya ketika terjadi bencana banjir bandang di Bima pada bulan Desember 2016.

"Geladi lapang ini merupakan rangkaian program kesiapsiagaan rumah sakit dan kesiapan masyarakat untuk kedaruratan dan bencana yang digagas oleh MDMC PP Muhammadiyah," katanya.

Menurut Budi, kegiatan tersebut merupakan kegiatan akhir dari rangkaian kegiatan latihan Penanganan Darurat Bencana Banjir Bandang 2017 yang didahului dengan kegiatan Table Top Exercise (TTX/Geladi Ruang), Geladi Keterampilan, dan Geladi Posko yang berturut-turut dilaksanakan sejak Oktober 2017.

Selain Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana Rumah Sakit (SKPDBRS) PKU Muhammadiyah Bima, puluhan personel penanganan darurat bencana dari instansi pemerintahan di Kota Bima akan terlibat dalam geladi lapang ini. Instansi tersebut, antara lain, BPBD, Dinas Kesehatan, SAR, BMKG, Orari, PMI, TNI, dan Polri di tingkat Kota Bima.

Melalui geladi lapang penanggulangan bencana banjir bandang itu, dia berharap sistem komando penanganan darurat bencana rumah sakit dapat meningkatkan kesiapan rumah sakit dan koordinasi dengan para pihak penanggulangan bencana di Bima. "Geladi lapang ini akan dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Kota Bima," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement