Selasa 30 Jan 2018 09:45 WIB

MUI Jateng Imbau Muslim Shalat Gerhana Bulan

Pelaksanaan shalat gerhana agar disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Red: Indira Rezkisari
Shalat gerhana.
Foto: dok Republika
Shalat gerhana.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menyerukan kepada umat Muslim untuk melaksanakan shalat gerhana bulan. Anjuran tersebut terkait fenomena gerhana bulan total atau "super moon" yang diperkirakan terjadi pada Rabu (31/1) malam.

"Pelaksanaan shalat gerhana bulan tersebut agar disesuaikan dengan situasi dan kondisi di wilayah masing-masing sehingga salat berjalan khusyuk, tertib, khidmat serta dapat diikuti oleh masyarakat muslim secara luas," kata Ketua MUI Jawa Tengah Kiai Haji Ahmad Darodji di Semarang, Selasa (30/1).

Terkait dengan seruan untuk melaksanakan shalat gerhana bulan tersebut, MUI Jateng telah menginstruksikan kepada seluruh Dewan Pembinaan MUI kabupaten/kota se-Jateng agar berkoordinasi dengan pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah, dan masyarakat untuk teknis pelaksanaan shalat gerhana bulan di wilayah masing-masing.

Darodji memerinci secara keseluruhan waktu terjadinya gerhana bulan diperkirakan mulai pukul 18.48 WIB, gerhana bulan total pukul 19.52 WIB, puncak gerhana pukul 20.30. WIB, dan akan berakhir antara pukul 21.08-22.11 WIB. Menurut Darodji, gerhana bulan total tersebut merupakan fenomena alam yang langka dan unik.