Selasa 30 Jan 2018 12:23 WIB

Tak Dapat Izin, Sopir Angkot Tanah Abang Batal Demo Hari Ini

Pascaaksi mogok, sejumlah angkot di tanah abang kembali beroperasi hari ini.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Sopir angkutan umum jurusan Tanah Abang melakukan aksi demo di Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (29/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sopir angkutan umum jurusan Tanah Abang melakukan aksi demo di Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Pasca aksi mogok sejumlah angkot trayek M08, M03, M11, M10, M09 kemarin Senin (29/1), hari ini Selasa (30/1) angkot tersebut telah beroperasi kembali. Sebelumnya, sopir angkot sempat mengancam akan kembali demo hari ini, namun terkendala izin.

"Katanya enggak jadi demo hari ini karena enggak ada izin," kata salah satu sopir angkot M08, Joni (50), saat ditemui di Jalan Jati Baru, Tanah Abang.

Saat ini, sopir angkot trayek tersebut telah kembali beroperasi. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, sejumlah angkot terlihat berjejer di depan Stasiun Tanah Abang yang mengarah ke Jalan Jati Baru Bengkel. Mereka mengangkut penumpang seperti biasa.

Sejumlah polisi, Satpol PP, dan personel Dinas Perhubungan tampak berjaga di seputar wilayah Tanah Abang. Mereka mengatur lalu lintas dan memastikan jalanan tidak tersendat. Meskipun demikian, sopir angkot mengungkapkan akan terus menuntut hak mereka terkait pembukaan Jalan Jati Baru. Mereka menganggap hak mereka sebagai sopir angkot diambil dengan ditutupnya Jalan Jati Baru dan dibuat menjadi lokasi perdagang Pedagang Kaki Lima (PKL).

"Yang benar-benar jalanan ditutup begitu," ujar sopir angkot lainnya, Otong (50).

Baik Otong dan Joni mengungkapkan pendapatan mereka berkurang drastis. Setelah dikurangi uang bensin serta setoran, mereka hanya membawa pulang uang di bawah Rp 50 ribu. "Saya dari pagi sampai tengah hari begini, dapat Rp 17 ribu. Padahal sebelumnya bisa lah dapat Rp 50 ribu," ujar Joni.

Hal senada diungkapkan Otong. Sebelumnya, meskipun keadaan sepi ia bisa membawa pulang uang Rp 50 ribu minimal. Sedangkan sekarang sangat sulit mendapatkan uang sebesar itu. "Drastis turunnya. Enggak bisa dibilang deh," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement