REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Rapat Koordinasi ketiga pengurus NU Care-Lazisnu tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan dari berbagai wilayahmenghasilkan lima butir rekomendasi untuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama(PBNU). Rekomendasi hasil rakornas yang dibacakan ketua umum Lazisnu, Syamsul Huda pada penutupan Rakornas pengurus NU Care-Lazisnu di Ponpes Walisongo,Sragen, Selasa (30/1) malam, salah satunya meminta agar program Gerakan Koin NU bisa menjadi gerakan nasional.
"Meminta PBNU untuk menjadikan program kotak infaq NU atau koin NU yang saat ini sudah menjadi program NU Care-Laszisnu sebagai gerakan nasional bagi seluruh warga nahdliyin," tutur Syamsul.
Selain itu, rakornas pengurus NUCare-Lazisnu juga merekomendasikan agar pengurus pusat NU untukmenginstruksikan pengurus wilayah hingga Majelis Cabang NU utnuk mendirikanBaitul Maal Wa Tamwil (BMT) dimasing-masing daerah.
PBNU juga diminta agar mengeluarkan instruksi pada jajaran pengurus NU dari pusat hingga ranting serta pengusaha-pengusaha NU untuk menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya hanya kepada NU Care-Lazisnu.
Rakornas juga meminta PBNU mengimbau agar seluruh jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah hingga pengurus ranting NU untukmengoptimalkan dan mendukung program-program NU Care-Lazisnu di masing-masing tingkatan kepengurusan.
Rakornas ketiga NU-Care-Lazisnudiikuti sebanyak 300 pengurus Lazisnu dari berbagai daerah. Selain membuatrekomendasi dan kegiatan diskusi terkait pengembangan ekonomi warga nahdliyin, pada rakornas ketiga tersebut diselingi dengan peletakan batu pertamapembangunan Rumah Sakit Sidowaras di Kecamatan Sumberlawang Sragen yang dananyamerupakan hasil dari gerakan koin NU.