Rabu 31 Jan 2018 02:01 WIB

Kecamatan ini Paling Banyak Bersedekah di Sragen

Sejumlah kecamatan dengan tingkat ekonomi warga tergolong rendah mampu bersedekah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Sedekah/Ilustrasi
Sedekah/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  SRAGEN --- Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni kaget mengetahui sejumlah kecamatan dengan tingkat ekonomi warga yang tergolong rendah mampu bersedekah mengungguli kecamatan lainnya yang tingkat ekonomi warganya tergolong menengah ke atas.

Dalam pemaparan hasil program gerakan Kirab koin NU yang dilaksanakan PCNU Sragen pada 14 Januari hingga 29 Januari di 20 Kecamatan, terkumpul dana sebesar Rp 170 juta.

Namun total dana tersebut lebih banyak disumbang oleh beberapa kecamatan yang warganya tergolong dalam kategori ekonomi menengah ke bawah. Di antaranya yakni Kecamatan Sukodono sebesar Rp 32.1juta, Tanon Rp 21,7 juta, dan Kedawung 14,3 juta.

"Saya sudah bayangkan Karangmalang, Sragen Kota itu pasti lebih banyak karena tingkat pertumbuhan ekonomi dan kemampuan warga masyarakatnya. (Sebab) Yang tinggal di Utara Bengawan Solo ini sedikit lebih tertinggal dari yang di Selatan Bengawan Solo, ternyata tidak,orang yang tak punya sedekahnya jauh lebih besar, "tutur Kusdinar saat penutupan Rakornas NU Care-Lazisnu di Ponpes Walisongo pada Selasa (30/1) malam.

Atas pencapaian tersebut, Kecamatan Sukodono pun memperoleh apresiasi dari PCNU Sragen karena mampu menggalanggerakan koin NU terbanyak. PCNU Sragen memberikan donasi sebanyak Rp 4,2 juta dari hasil gerakan koin NU untuk dimanfaatkan melaksanakan kegiatan sosial di lingkungan Kecamatan Sukodono.

Sejak dimulainya gerakan koin NU pada April tahun lalu, perolehan gerakan koin NU di Sragen hingga saat ini telahmencapai Rp 5,8 miliar. Gerakan koin NU pun mulai menjalar ke berbagai daerahlainnya seperti Yogyakarta, Bantul, Banyumas, Jombang hingga Sukabumi.

PCNU Kabupaten Sragen pun berencana menggunakan dana gerakan koin NU untukpembangunan Rumah Sakit Sidowaras di Kecamatan Sumberlawang, Sragen.

Sementara itu rakornas diikuti sekitar 300 orang pengurus NU Care-Lazisnu tingkat Provinsi, Kabupaten danKecamatan dari berbagai wilayah. Selain diskusi terkait upaya peningkatan ekonomi warga Nahdliyin, Rakornas tersebut juga bermaksud untuk melahirkanrekomendasi terkait pengembangan ekonomi warga Nahdliyin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement