REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreza Rahmani Fazli mengatakan hampir 300 orang ditahan dengan dakwaan terlibat dalam kerusuhan baru-baru ini, Selasa (30/1). Dia mengatakan pengadilan akan menangani kasus mereka.
Ia menambahkan tak ada mahasiswa yang ditahan sehubungan dengan kerusuhan itu, kata Iran Daily. Pada awal Januari, Komandan Polisi Iran Brigadir Jenderal Hossein Ashtari mengatakan telah membebaskan banyak orang yang ditahan dan akan menyelidiki kasus mereka pada masa depan.
Mahasiswa Iran terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian saat menggelar demonstrasi antipemerintah di Universitas Teheran di Teheran, Iran pada 30 Desember 2017.
Pada akhir Desember 2017, sedikitnya 20 orang tewas, puluhan orang lagi cedera dan ratusan orang ditangkap saat protes terhadap kebijakan ekonomi pemerintah, termasuk kenaikan harga yang membayang, berubah jadi kerusuhan di kota besar utama di seluruh Iran. Iran menuduh Amerika Serikat, Inggris dan Arab Saudi menghasut kerusuhan dalam protes tersebut.