Sabtu 03 Feb 2018 18:02 WIB

Tanaman Padi di Aceh Barat Kekeringan

Sudah lebih dua pekan sawah tidak diguyur hujan.

Petani membajak sawahnya yang mengalami kekeringan di Persawahan Samata Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (12/9).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Petani membajak sawahnya yang mengalami kekeringan di Persawahan Samata Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH --  Tanaman padi berumur 30 hari di Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Provinsi Aceh mengalami kekeringan. Sudah lebih dua pekan tidak diguyur hujan.

"Sudah lebih dua minggu hujan tidak turun, jadi sumber air tidak ada. Baru satu bulan ditanam, biasanya kalau kondisi seperti ini tanaman padi tidak akan tumbuh sampai umur panen," kata Burhanuddin, seorang petani, Sabtu (3/2).

Sebagian area tanaman padi pada lahan pertanian desa setempat kering, tanahnya mengeras, sebagian tanaman padi menguning dan mati akibat tidak ada air, petani daerah itu tidak menemukan sumber air yang dekat dengan sawah.

Petani setempat tengah berupaya mencari sumber air terdekat dengan menggunakan mesin, akan tetapi terkendala jarak lokasi sumber air dengan sawah yang jauh, sehingga petani hanya berharap akan ada hujan lebat mengguyur walaupun satu hari.

Kawasan lain yang mengalami kondisi serupa seperti Pasie Tengoh, Pasie Jambu, Kaway XVI, kemudian Desa Suak Timah, Samatiga, meskipun kondisi tanaman padi belum begitu kritis, namun petani sudah mulai resah karena tidak tersedia sumber air.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat, Ir Safrizal menyampaikan, pihaknya akan turun melakukan pengecekan dan mendata lahan pertanian dalam kondisi kesulitan sumber air untuk dilakukan upaya penanganan.

"Peralatan pompanisasi kita sudah siapkan, kami bersama TNI akan turun mencarikan solusi bagaimana mengatasinya. Kekeringan belum begitu parah, tapi kalau memang dalam satu minggu ini tidak hujan, mungkin bisa terancam juga," kata dia.

Safrizal mengakui, persoalan air hingga kini masih menjadi kendala dalam pembangunan sektor pertanian tanaman padi, meskipun tersedia alat mesin pertanian (alsintan), tetap saja terkendala oleh terbatas sumber air di area terdekat sawah.

Pada Senin (5/2) Dinas Pertanian Aceh Barat bersama pihak terkait akan melakukan pendataan kawasan sawah yang sudah sangat kering maupun area sawah yang memang terdampak dari faktor cuaca yang tidak menentu saat ini.

Sebab kata Safrizal, dalam beberapa hari terakhir ada hujan lokal pada waktu tertentu, akan tetapi durasinya tidak panjang sehingga air hujan tidak banyak tertampung di area lahan sawah yang tanaman padinya membutuhkan air.

"Tadi malam (Jum'at) ada hujan, tapi memang ketersediaan air belum cukup untuk area sawah. Karena itu kita akan data kawasan mana saja yang sangat membutuhkan air, jangan sampai petani merugi karena kondisi cuaca saat ini," katanya menambahkan.

Harapan lain adalah, tuntasnya pengerjaan proyek jaringan teknis Irigasi Lhok Guci, di Kecamatan Pante Cereumen, irigasi itu diharapkan bisa mengaliri air ke semua area sawah petani yang sebagiannya merupakan tadah hujan di Kabupaten Aceh Barat.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement