Senin 05 Feb 2018 08:21 WIB

Pemkot Surabaya Tambah Jumlah Hutan Kota

Sebagai solusi menangani banjir di Kota Pahlawan tersebut

 Pengunjung menikmati suasana Hutan Kota (Ilustrasi)  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pengunjung menikmati suasana Hutan Kota (Ilustrasi) (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya akan menambah sejumlah hutan kota dan waduk di sejumlah kawasan. Hal ini sebagai solusi menangani banjir di Kota Pahlawan tersebut.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan, Pemkot Surabaya melakukan beberapa tindakan untuk menangani banjir di Surabaya. Salah satunya adalah dengan menambah jumlah hutan kota dan membuat waduk.

"Apabila Surabaya ingin selamat dari bencana, maka harus menanam pohon-pohonan di semua wilayah. Kami akan terus menambah hutan kota itu di beberapa titik di Kota Surabaya," ujar Tri Rismaharini, kemarin.

Risma sendiri baru-baru ini telah meresmikan hutan kota di Jalan Lempung Perdana, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep pada Kamis (1/2). Ada sekitar 1.000 pohon yang sudah ditanaman di hutan kota tersebut. Penanaman tersebut akan bertahap hingga mencapai 4.000 pohon.

Risma membuat hutan kota di Jalan Lempung Perdana karena seringkali terjadi banjir. Selain itu, di daerah itu juga merupakan salah satu kawasan tertinggi di Kota Surabaya.

Harapannya, apabila ada hutan kota di situ, maka pohon-pohonnya bisa menyerap air dan tidak turun ke kawasan yang lebih rendah. Sehingga kawasan yang ada di bawahnya bisa lebih mudah dikendalikan.

"Teorinya memang seperti itu. Seperti hutan-hutan di gunung /kan seperti itu. Begitu hutan itu gundul, maka kemudian muncul air bah dan juga longsor," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, Joestamadji, menjelaskan, pohon-pohon yang ditanam di hutan kota ini adalah pohon atau tanaman yang produktif seperti buah jambu, blimbing, Matoa dan beberapa jenis lainnya.

Menurut dia, lokasi hutan kota itu nantinya akan menjadi tempat wisata dan hutan kota yang hijau. "Makanya, nanti kalau sudah ditinggikan dan konturnya sudah bagus, maka kami akan tindaklanjuti dengan penanaman," katanya.

Pembangunan hutan kota semacam itu, sebenarnya sudah ada di beberapa tempat di Surabaya, di antaranya berada di Pakal 1 dan Pakal 2, di Sambikerep, Kelurahan Jeruk, dan Sumur Welut.

Dari semua hutan kota itu, lanjut dia, semua konsepnya sama, yaitu semuanya ada waduknya untuk mengendalikan air.

"Jadi, siklus hidrologinya terpenuhi, hujan turun di pohon, turun pelan-pelan masuk ke waduk terjadi penguapan, turun lagi siklusnya jadi hujan, tapi tetap kami punya air tanah," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement