REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mendorong agar pengembangan sumber daya alam, terutama pertambangan dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat. Dia meminta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengembangkan teknologi yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk mengolah hasil tambang.
Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jumain Appe mengatakan, secara khusus wakil presiden memberikan arahan agar pengembangan sumber daya alam terutama pertambangan emas di Maluku dapat dikelola oleh masyarakat setempat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.
"Arahan beliau itu mengenai pengembangan sumber daya alam di Maluku, disana ada pertambangan emas yang potensinya cukup besar. Wapres mengharapkan itu tidak lagi dilakukan oleh perusahaan besar tapi harus diberikan bagian kepada masyarakat," ujar Jumain di Kantor Wakil Presiden, Senin (5/2).
Diketahui, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menciptakan prototipe teknologi pengolahan emas tanpa merkuri untuk penambang emas skala kecil. Alternatif teknologi pengolahan emas tanpa merkuri dapat menghasilkan emas yang lebih produktif, dan ramah lingkungan.
Adapun penggunaan merkuri pada berbagai industri termasuk pertambangan rakyat, dan pertambangan emas skala kecil dapat menimbulkan kerusakan lingkungan serta berdampak pada kesehatan. Pilot project pengolahan emas bebas merkuri ini telah dilakukan di Pacitan, Banyumas, Lebak, dan Pulau Buru. Jumain menjelaskan, pengolahan emas bebas merkuri di Pulau Buru telah memberikan hasil yang mumpuni bagi masyarakat.
"Kita mengembangkan pengolahan emas non merkuri di Pulau Buru, dimana bisa 4 ton per hari dan itu cukup untuk skala masyarakat," kata Jumain.
Menurut Jumain, selama ini pertambangan di Indonesia 95 persen dilakukan oleh perusahaan besar. Oleh karena itu, Jumain mengatakan, ke depan wakil presiden meminta agar Kemenristekdikti dapat mendorong universitas untuk mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Itulah harapan wapres kepada Kemenristekdikti agar bagaimana universitas mengembangkan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Jumain. n.