Selasa 06 Feb 2018 00:49 WIB

Banjir, Arus Arah Kalibata dan Kampung Melayu Dialihkan

Hingga pukul 00.15, tinggi air bervariasi di 10 sampai 300 sentimeter.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Basnas melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet saat banjir di kawasan Cililitan, Jakarta, Senin (5/2) malam. Banjir yang merendam kawasan tersebut akibat luapan Kali Ciliwung yang merupakan kiriman dari Bendung Katulampa, Bogor.
Foto: Republika/Mahmud Mahyudin
Petugas Basnas melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet saat banjir di kawasan Cililitan, Jakarta, Senin (5/2) malam. Banjir yang merendam kawasan tersebut akibat luapan Kali Ciliwung yang merupakan kiriman dari Bendung Katulampa, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir melanda wilayah Rawajati dan Kampung Melayu. Hingga Selasa (6/2) tengah malam air masih belum surut. Akibatnya arus lalu lintas menuju kedua lokasi tersebut terpaksa dialihkan.

Berdasarkan keterangan dari akun Twitter TMC Polda Metro Jaya, pada Senin (5/2) pukul 22.52 dilakukan pengalihan lalu lintas dari Kampung Melayu arah Jatinegara Barat karena banjir yang melanda Kampung Pulo. Dengan menggunakan pengeras suara, Kanit Patroli Satlantas Jakarta Timus AKP Budi Harsono mengimbau pengguna jalan yang menuju arah Kampung Melayu untuk putar balik.

Hal yang sama juga terjadi di Kalibata. Pukul 22.55 petugas melakukan pengalihan lalu lintas dari lampu lalu lintas Jambul arah Kalibata. Pengalihan ini akibat banjir yang terjadi di Rawajati, Jakarta Selatan.

Di Kelurahan Cikoko, Pancoran, air mulai menggenang tengah malam ini dan tingginya mencapai atas mata kaki. Petugas dari TNI dan Polri membantu evakuasi warga yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Ciliwung tersebut.

Dalam update sementara yang diinformasikan oleh BPBD DKI Jakarta, banjir di Jakarta Selatan melanda Kecamatan Pasar Minggu, Pancoran, Cilandak, Jagakarsa, dan Tebet. Hingga pukul 00.15, tinggi muka air bervariasi mencapai 10 sampai 300 sentimeter. Sementara itu pada pukul 00.00, tinggi muka air di bendung Katulampa tercatat setinggi 80 sentimeter dan pintu air Manggarai 895 sentimeter.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement