REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Suhu udara di Kota Padang dan sekitarnya pada Selasa (6/2) siang mencapai 34 derajat celsius. Hal itu dikonfirmasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping Padang Pariaman, Sumatra Barat.
"Hal tersebut disebabkan oleh masa peralihan musim basah ke musim kering, sehingga terjadi peningkatan suhu udara," kata Kepala Seksi Observasi BMKG Ketaping Padang Pariaman, Budi Samiadji saat dikonfirmasi dari Padang, Selasa (6/2).
Menurutnya kondisi cuaca di provinsi itu saat ini cenderung cerah, dan minimnya awan membuat panas matahari langsung menuju daratan sehingga beberapa hari ini suhu meningkat. "Pada Senin (5/2) suhu di Padang mencapai 35 derajat celsius," ujarnya.
Selain suhu yang tinggi, juga disertai angin kencang yang bersifat insidentil atau tidak setiap waktu, berkisar antara 30 hingga 40 kilometer per jam di wilayah pesisir pantai.
Angin kencang tersebut disebabkan oleh perbedaan suhu antara di lautan dan daratan. Suhu udara di lautan berkisar 30 derajat celsius sedangkan di daratan mencapai 34 derajat celsius. "Masyarakat yang mengendarai sepeda motor mesti berhati-hati terutama terhadap potensi pohon dan baliho tumbang," kata dia.
Budi mengingatkan agar masyarakat perlu mengantisipasi paparan sinar matahari langsung dengan mengurangi aktivitas berlebihan di luar ruangan, memperbanyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan membakar sampah seperti di lahan dan ladang yang dapat menyebabkan kebakaran. "Kebakaran hutan sangat mudah terjadi pada musim panas," tambahnya.
Sebelumnya Gubernur Sumbar, Irwan Prayinto mengimbau masyarakat di provinsi itu untuk mewaspadai potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan karena cuaca panas. "Cuaca panas membuat hutan dan lahan kering dan mudah terbakar. Semua harus lebih hati-hati. Jangan sampai membuka lahan dengan cara membakar," katanya.