Selasa 06 Feb 2018 17:07 WIB

Jatim Target Turunkan Kemiskinan Menjadi 9,44 Persen

Target ini merupakan penurunan yang signifikan 1,76 persen dari September 2017.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Kemiskinan, ilustrasi
Foto: Pandega/Republika
Kemiskinan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan komitmen Pemprov Jatim untuk fokus menurunkan tingkat kemiskinan pada 2018. Soekarwo menganggap seluruh persoalan seperti ekonomi, sosial, dan pendidikan telah diselesaikan di Jatim. Artinya hanya masalah kemiskinan yang perlu menjadi perhatian.

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu pun mentargetkan, penurunan tingkat kemiskinan menjadi 10,1 persen pada Maret 2018 dan 9,44 persen pada September 2018. Target ini merupakan penurunan yang cukup signifikan yakni sebesar 1,76 persen, dari kondisi periode September 2017 sebesar 11,20 persen.
 
"Dengan target ini berarti kemiskinan di Jatim akan berada di bawah rata-rata kemiskinan nasional sebesar 9,62 persen," kata Soekarwo saat memimpin Rapat Koordinasi Penurunan Kemiskinan, di Ruang Rapat Bhinaloka Adikara Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Nomor 110, Surabaya, Selasa (6/2). 
 
Pakde Karwo mengaku optimistis target tersebut bisa tercapai. Apalagi, berdasarkan pengalamannya, Jatim telah menurunkan tingkat kemiskinan dari 18,51 persen pada Maret 2009 persen menjadi 11,20 persen pada September 2017.
 
Soekarwo melanjutkan, berbagai langkah harus dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat kemiskinann ini. Dimana, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Dinas Sosial menjadi leading sector yang harus saling berkoordinasi secara komprehensif untuk melakukan program-program penurunan kemiskinan tersebut.
 
"Yang menjadi penanggung jawab dari segi perencanaan adalah Bappeda dan yang mengimplementasikannya adalah Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Ini yang kemudian harus paham detailnya," ujar Soekarwo.
 
Menurutnya, terdapat dua hal yang telah dan tetap dijalankan dari tahun ke tahun untuk pengurangan kemiskinan. Yakni program Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra) dan Pengurangan Feminisasi Kemiskinan.
 
"Selain itu, ada hal lain yang harus dilakukan kepada kelompok-kelompok yang prosentase beban kemiskinannya pada beras," kata Soekarwo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement