REPUBLIKA.CO.ID, CIJERUK -- Lima korban longsor di jalur kereta api jurusan Bogor-Sukabumi KM 13.800 telah ditemukan. Namun, menurut Komandan Distrik Militer (Dandim) Kolonel Inf Fransisco, dua jasad korban belum utuh.
"Pencarian dilanjutkan besok, sekarang dihentikan sementara karena malam," kata dia di Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2).
Fransisco mengungkapkan, tantangan besar evakuasi berada pada material tebing jalan rel kereta api jalur Bogor-Sukabumi yang terbawa air bersama tanah longsoran yang menimbun tubuh para korban. Material tebing tersebut hanya bisa diangkat oleh dua alat berat eskavator berangsur selama dua hari hingga tubuh korban tercium anjing pelacak milik Brimob di dalam tanah.
Tiga korban yang ditemukan pertama sekitar pukul 10.00 WIB secara bertumpuk yakni Nani selaku ibu korban lainnya dan (30) Aurel (2) serta Aldi (9) anaknya diinformasikan memang sedang berada di dalam rumah bersama sehingga lokasi penemuan paling dekat dan cepat. Sedangkan, dua korban yang bagian tubuhnya masih hilang yakni Alan Maulana Yusuf (17) dan dan Adit (11) berada di luar rumah.
Alan dikabarkan sedang membersihkan sumbatan air dari tanah longsor kecil pada Ahad malam (5/2) bersama adiknya Adit. Kemudian, Adit bersama maulana terpental bersama longsoran pukul 12.30 WIB akibat hujan deras.
Diduga, kata Fransisco, posisi ini yang menyebabkan bagian tubuh Alan dan Adit masih belum ditemukan karena terempas air dan tertimbun tanah lebih kencang dan lebih jauh sedikit dari yang lain. "Doakan semoga cepat ditemukan, awalnya kami memperkirakan bisa selesai hari ini, tapi belum ternyata," ujarnya.